Headline

Diduga Kadus Kubutambahan Lakukan Pemotongan BLT Masyarakat, Faktanya Inisiatif Warga

×

Diduga Kadus Kubutambahan Lakukan Pemotongan BLT Masyarakat, Faktanya Inisiatif Warga

Sebarkan artikel ini

Singaraja, faktapers.id – Kadus Tapak Dara, Desa Kubutambahan,Buleleng, Nyoman Kemis diduga lakukan pemotongan BLT sebesar R 100 ribu dari para penerima di Dusun setempat.

Peristiwa pemungutan tersebut sengaja dihembuskan oleh oknum masyarakat yang sengaja membuat kisruh situasi desa Kubutambahan, Faktanya dilapangan setelah dilakukan kroscek dari para penerima seperti Komang Sedana, Komang Susila warga Tapak Dara, Kadus Nyoman Kemis tidak memungut 100 ribu malah pihaknya yang dengan iklas memberikan kepada yang tidak menerima BLT dari Dana Desa akibat terdampak Covid-19 berupa sembako senilai 100 ribu.

“Kami terima BLT 600 ribu, yang 100 ribu kami  sumbangkan kepada  warga yang tidak menerima berupa sembako, karena melihat ada beberapa yang tidak mendapatkan. Dan ini iklas dari kami memberikannya  tidak ada unsur paksaan dari pak Kadus dan  murni etika kami berbagi kesesama yang kami beli diwarung untuk disumbangkan” ujar Komang Sedana.

Penerima BLT di Desa Kubutambahan berjumlah 200 orang lebih, diluar dari pada penerima PKH,PKS atau bantuan lainya dari pemerintah pusat. Penyaluran BLT tersebut kemasyarakat  dilaksanakan Pemdes Kubutambahan  dibawah kendali Kades Gede Pariadnyana Selasa (19/5). Isu tersebut dihembuskan oknum setelah rentan waktu 5 harian. 

Sementara Kadus Nyoman Kemis di minta untuk menjelaskan secara pasti kronologisnya  diduga melakukan pemotongan langsung kepada penerima BLT Sabtu(6/6) di rumahnya mengatakan.

“Atas etika baik mereka cuman kami sarankan jika memberikan jangan uang dikasi, beras belikan. Takutnya kalau dikasi uang digunakan ke hal yang tidak benar seperti bli minuman atau apa, kalau beras dikasi nanti anak, atau cucunya akan menikmati,” papar Nyoman Kemis.

Khusus di Dusun Tapak Dara  pengajuan sejumlah 80 KK namun yang lolos menerima  BLT dari DD itu sesuai hasil Musdesus sejumlah 40 orang, dari 40 itu hanya yang sepakat dan rela berbagi kepada sesamanya 22 orang.

”Itu yang sepakat 22 orang dan sisanya tidak kami hiraukan mungkin ada kebutuhan lain. Yang iklas pun kami sarankan buat pernyataan sendiri agar tidak bermasalah, tetapi ada saja oknum yang sengaja mengatakan saya melakukan pemotongan. Kalau kami ingin memperkaya diri percuma kasihan warga kami masih banyak yang terdampak covid-19. Kalau ditahap berikutnya ada yang ingin berbagi silahkan lakukan sendiri,” tutur Kadus.

Diduga ada oknum penerima BLT yang tidak berbagi  sengaja membawa uang ke rumah  Kadus Tapak Dara setelah membuat isu kurang bagus, beruntung saat itu Kadus Nyoman Kemis tidak berada dirumah hanya ada  istrinya, namun sang istri menolak uang tersebut. Sehingga hal tersebut menjadi perbincangan hangat.
  
Sisi lain kepala Desa Kubutabahan Gede Pariadnyana dikonfirmasi diruang kerjanya Sabtu (6/6) pihaknya telah memanggil para penerima BLT  termasuk Kadus Tapak Dara untuk memberikan klarifikasi atas pemotongan BLT 100 ribu, Faktanya para penerima dengan sendirinya memiliki niat berbagi kepada yang tidak menerima BLT,

“Ketika kami menerima informasi itu, kami panggil warga. Nyatanya itu atas dasar iklas dari para penerima untuk memberikan sembako itu ke warga lain, tidak ada kadus kami melakukan pemotongan sendiri.  Secara logika pengambilan tanggal 19 dan tanggal 30/5  dihembuskan artinya  sengaja oknum membuat kisruh desa kami.Sampai kami sarankan kepada penerima gunakan BLT ini untuk kebutuhan pokok rumah tangga kalau ada yang sampai terdengar di belikan Tuak kami ingatkan jangan,” jelas Kades Kubutambahan.

Sementara selaku warga masyarakat Desa Kubutambahan Gede Angas informasi tersebut diduga terjadi mis komonikasi.

”Apa yang beredar di media sosial itu fitnah, menurut kami ini merupakan pembunuhan karakter yang tidak jelas percisnya terjadi dilapangan. Dan ini bisa dituntut balik atas pencemaran nama baik. Kami salut dengan Kadus Tapak Dara yang sudah lama mengabdi dan bekerja membantu desanya yang tidak dapat bantuan berusaha dibantu. Disanalah sebagai pemimpin diujik kebijaksanaan kita,”ujar De Angas. des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *