Bali, faktapers.id – Fokus percepatan penanganan Covid-19 berbasis penemuan kasus yang digencarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar terus digencarkan. Di mana, hingga saat ini tercatat sedikitnya 3.559 masyarakat Kota Denpasar sudah melaksanakan tes swab, dan 13. 634 orang sudah melaksanakan rapid test.
Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Sri Armini dikonfirmasi Minggu (5/7) menjelaskan bahwa penamuan kasus menjadi fokus penanganan Covid-19 di Kota Denpasar. Sehingga dengan adanya data kasus berdasarkan nama dan alamat, maka kebijakan yang tepat sasaran akan lebih mudah dirancang dan diterapkan.
“Hingga saat ini, jumlah masyarakat Kota Denpasar yang sudah mengikuti Tltes swab sebanyak 3.559 orang, sedangkan yang mengikuti rapid test sebanyak 13.634 orang,” ungkap Sri Armini
Pihaknya mengatakan, saat ini penularan Covid-19 masih terjadi, namun jika mempedomani new normal indikator atau indikator adaptasi kebiasaan baru (AKB) maka dari segi pelaksanaan tes Kota Denpasar sudah memenuhi kreteria.
Hal ini lantaran jika dilihat dari perhitungan indikatornya yakni 3.500 tes untuk 1.000.000 penduduk maka angka yang dimiliki Kota Denpasar sudah memenuhi. Namun, pihaknya tetap mewanti-wanti agar masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan.
“Harus ada kesadaran yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga dari hulu dapat dicegah adanya penularan yang baru,” katanya.
“Kota Denpasar penduduknya 962.000 jiwa, sedangkan tes yang dilaksanakan sudah 3.559 orang, ini sudah memenuhi, namun diperlukan penyeseuaian terhadap indikator lainya untuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru,” sambungnya.
Dengan pelaksanaan tes massif inilah mengakibatkan melonjaknya kasus. Hal ini lantaran semakin dicari semakin ditemukan kasus. Hal ini harus dilaksanakan guna menghindari adanya lonjakan tanpa pemetaan yang jelas.
“Jika tidak dites, maka kita tidak mengetahui pemetaan untuk dilaksanakan tracing, dan jika dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi ledakan kasus seperti bola salju, mengingat jumlah lansia yang berusia 45 tahun ke atas sebagai usia rentan di Kota Denpasar saat ini di kisaran 21,83 persen, inilah yang wajib kita waspadai,” ujar dia.
“Dan kembali kami mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan masyarakat selama pelaksanaan tes massif ini, sehingga tidak terjadi penularan di tingkat keluarga, dan percepatan penanganan dapat dioptimalkan,” tambahnya. (Ans)