Sudin LH Jakut Gunakan Strategi Eco Kurban Tangani Limbah Hewan Kurban

455
×

Sudin LH Jakut Gunakan Strategi Eco Kurban Tangani Limbah Hewan Kurban

Sebarkan artikel ini

Jakarta,Faktapers.id – Sudin Lingkungan Hidup (LH) Kota Administrasi Jakarta Utara akan mengolah limbah hewan kurban dengan peralatan biodigester menjadi biogas dan pupuk organik cair. Tabung biodigester dengan kapasitas 250 kg per hari yang merupakan bantuan hibah dari PT Khazanah Hijau Indonesia sudah ditempatkan di lahan pengembangan RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja.

“Alat biodigester sudah dipendam dalam tanah sebagai suatu proses pengolahan sampah organik. Ketika sampah organik pertama kali dimasukkan hingga penuh didalam tabung maka dibutuhkan waktu fermentasi pertama sekitar 2 sampai 3 minggu hingga mengeluarkan gas pertama yang menjadi alternatif bahan bakar. Setelah fermentasi pertama, gas akan diproduksi secara terus menerus tanpa harus menunggu lagi selama sampah organik sebanyak 250 kg dimasukan setiap hari,” jelas Kasudin LH Kota Administrasi Jakarta Utara, Achmad Hariyadi saat dikonfirmasi, Senin (20/7).

Ia menjelaskan, tujuan dari pembuatan biogas dan pupuk organik cair adalah untuk menyelesaikan permasalahan sampah organik dan penanganan limbah hewan kurban di wilayah Jakarta Utara. “Biasanya saat penyembelihan hewan kurban limbahnya seperti kotoran dan jeroannya yang tidak terpakai langsung dibuang. Dengan biodigester kita akan tangani limbahnya dan memanfaatkannya menjadi produk lain yang ramah lingkungan atau yang dikenal dengan eco kurban,” terangnya.

Ia pun mengajak masyarakat dan unsur lainnya untuk ikut menyumbangkan limbah hewan kurban yang nantinya terkumpul saat penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 1441 H yang jatuh pada Jumat (31/7) mendatang. “Jangan langsung dibuang tapi berikan pada kami sebagai bahan biodigester. Nanti akan kami olah,” pesannya.

Direncanakan, acara launching eco kurban dalam penanganan limbah hasil kurban akan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2020. “Alhamdulillah, eco kurban menjadi biogas dan pupuk organik cair mendapatkan persetujuan dari unsur terkait lainnya. Semoga bisa segera diresmikan dan bisa dimanfaatkan oleh warga setempat,” harap Achmad.Tajuli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *