Bali, faktapers.id – Malang nasib nelayan Minardi (50), lelaki asal lingkungan Arum Timur Gg. 5 Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali saat mengantar warga untuk menyebrang kepulau Menjangan guna menggelar persembahyangan.
Informasi di lapangan korban Minardi berangkat dari Waterbi Gilimanuk, Selasa (28/7) pukul 16.00 WITA bersama rombongan 18 orang penumpang dengan menggunakan 2 jukung (perahu), sekira pukul 17.00 WITA sampai di TKP perahu kemudian berhasil sandar.
Pemedek pun turun akan melakukan persembahyangan. Setelah penumpang turun, ia kemudian hendak memperbaiki posisi jukung tersebut, tetapi korban beserta sampannya dihantam ombak besar sehingga terpelanting dan digulung ombak besar bersama jukungnya.
Kala itu, cuaca sedikit ekstrim di Buleleng Utara, angin bertiup kencang dari barat laut. Setelah korban ditolong oleh rekanya, sayang sudah tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal. Korban diperkirakan mengalami benturan keras dengan bodi perahu miliknya.
Kasatpol Airud Polres Buleleng, AKP I Wayan Parta yang menerima informasi itu langsung menerjunkan personel di Pos Pelabuhan Celukan Bawang menuju Pulau Menjangan, tepatnya di Pos 2 untuk mengevakuasi jenazah korban ke Pos Labuhan Lalang,
“Informasi yang baru kita terima di TKP sekitar pukul 20.00 WITA, korban setelah mendapat pertolongan dan dinyatakan meninggal diduga terkena benturan keras di badan perahunya akibat hantaman ombak air laut. Personel langsung mengevakuasi korban dari Pos 2 Pulau Menjangan menuju Pos Labuhan Lalang sampai pukul 23.45 WITA dengan membawa patung Ganesa menggunakan kapal boat milik Pol Air. Selanjutnya korban dibawa keluarganya ke Puskesmas Gilimanuk,” ujar AKP Wayang Parta.
Sementara itu, untuk 18 penumpang/pemedek yang telah usai melakukan persembahyangan di Pos 2 Pulau Menjangan kemudian diangkut dengan perahu lainya menuju Labuhan Lalang. (Des)
