Jakarta, faktapers.id – Serap aspirasi dan informasi di antaranya terkait isu terkini dampak pandemi Covid-19 rombongan Komite II DPD RI sambangi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Di kesempatan itu Wakil Ketua DPD RI, Abdullah Puteh menyampaikan pesan Gubernur DI Yogyakarta terkait semua pihak harus tanggap.
Memimpin rombongan Komite II DPD, Puteh diterima Sultan Hamengkubowono X dan Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji. Di kesempatan itu Komite II juga aawasi pelaksanaan UU No 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan, UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
Di hadapan para senator di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Senin (13/7), Sri Sultan memberikan pandangan-pandangan konstruktif dalam rangka mengawasi dampak pandemi Covid-19 diberbagai daerah di Indonesia khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Sri Sultan menyampaikan bahwa perlu banyak perbaikan yang kita lakukan walaupun sudah banyak yang dilakukan oleh pemerintah pusat,” sebut Puteh dalam rilis yang diterima wartawan, Selasa (14/7).
Tapi, sambung dia penting tanggap dan harus cepat dalam melakukan kebijakan-kebijakan baru, sehingga solusi kita untuk mengakhiri ini (Pandemi Covid-19) akan cepat selesai. Menurut Puteh, berbagai kebij selama ini telah dilakukan oleh pemerintah pusat sudah cukup baik.
“Tetapi memang daerah-daerah juga perlu mengantisipai dengan kebijakan-kebijakan daerah sehingga kemajuan daerah bisa lebih cepat lagi,” ujarnya
Karena, lanjut Puteh Indonesia sudah cukup lama belum mencapai target yang diharapkan setelah merdeka.
“Daerah kawasan pantai selatan Jawa berpotensi menjadi sentral produksi udang, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (khususnya di Kabupaten Gunung Kidul) merupakan salah satu sentra produksi usaha perikanan nasional. Komoditas udang merupakan komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia,” paparnya.
Namun, menurut Puteh petambak udang di Kabupaten Kulon Progo, DIY, beralih ke budi daya ikan nila dengan alasan potensi pangsa pasar ikan nila terbuka lebar walaupun hasil tambak udang di Kabupaten Kulon Progo menjadi penyumbang produksi tertinggi.
“Salah satu industri yang menonjol di DIY adalah industri pariwisata yang tentu mengalami penurunan performa secara drastis akibat pandemi Covid-19,” urai senator asal Aceh itu.
Puteh mengungkapkan pertemuan dengan instansi terkait telah memberikan masukan-masukan yang penting bagi Komite II DPD RI sehingga pengalaman ini bisa dibagikan pada daerah lain.
“Semoga pertemuan ini telah memberikan masukan-masukan yang penting bagi kami sehingga pengalaman ini bisa dibagikan pada daerah lain,” harapnya. (OSS)