Headline

Denpasar Masuk Top Inovasi 99 dalam Pelayanan Publik Tingkat Nasional

×

Denpasar Masuk Top Inovasi 99 dalam Pelayanan Publik Tingkat Nasional

Sebarkan artikel ini

Bali, faktapers.id – Inovasi Pemkot Denpasar dalam pelayanan publik terus mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.

Kali ini, inovasi pelayanan di bidang pendidikan yakni Maya Si Tekmas masuk dalam Top Inovasi 99 pelayanan publik Nasional yang di gelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pada Senin (13/7) Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama OPD terkait secara khusus diundang dalam video conference (vidcon) Kemen PAN RB.

Pada kesempatan vidcon pemaparan Maya Si Tekmas oleh Walikota Rai Mantra langsung mendapatkan tanggapan dan penilaian dari tim independen Kementerian PAN RB.

Walikota Rai Mantra menjelaskan, lahirnya inovasi Maya Si Tekmas atau Manajemen Layanan Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) berbasis teknologi dan masyarakat, tidak terlepas dari tingginya tingkat urbanisasi di Kota Denpasar yang membutuhkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan.

Di samping itu latar belakang dari inovasi ini tidak terlepas dari harapan peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Denpasar yang mencapai 83.01 pada Tahun 2017 dan 83.3 di Tahun 2018.

Dari data Badan Pusat Statistik di Kota Denpasar bahwa pada Tahun 2011 terdapat 213 orang anak usia sekolah tidak sekolah dan hanya 156 orang anak atau sekitar 73 persen yang kembali mengikuti pendidikan, sisanya tidak melanjutkan sekolah.

“Dari pendataan ini kami menguatkan kembali yang nantinya dapat lebih maksimal dalam memberikan pelayanan dengan penerapan inovasi Maya Si Tekmas,” ujar Rai Mantra.

Keunggulan dari inovasi ini yakni penanganan ATS dengan melakukan penjaringan dan melakukan pembinaan anak usia 7-21 tahun agar kembali ke sekolah untuk mengikuti program pendidikan, kesetaraan atau kursus keterampilan. Sasaran pendataan dari inovasi ini yakni anak usia 7-21 tahun yang tidak mengikuti pendidikan pada satuan pendidiakn formal dan nonformal.

Kriteria sasaran pendataan meliputi anak usia 7-21 tahun, tidak bersekolah dijalur pendidikan formal dan non formal termasuk pendidikan di bawah pembinaan Kementerian Agama, hingga anak putus sekolah di jenjang SD, setara SMP dan setara SMA/SMK serta anak tamat SD atau sederajat atau SMP atau sederajat yang tidak melanjutkan.

Inovasi ini sangat mudah diakses oleh masyarakat sehingga nantinya dapat memberikan informasi tentang ATS di lingkungannya melalui aplikasi online.

Dalam pendataan ini pihaknya juga melibatkan Jumantik (Juru Pemantau Jentik), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) serta volunter yang bersinergi dalam proses pendataan. Sementara dijelaskan Rai Mantra bahwa dalam proses verifikasi data melibatkan tenaga-tenaga terlatih baik dari unsur pemerintah maupun relawan.

Layanan pendidikan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing ATS. Seperti pembelajaran di SKB atau PKBM, pembelajaran di lokasi terdekat ATS, atau homeschooling. Disamping itu pihaknya juga memberikan reward  untuk mendorong penerima manfaat menyelesaikan pendidikan sampai setara SMA.

Kabag Organisasi Setda Kota Denpasar, I.B Alit Adhi Merta mengatakan inovasi dari Pemkot Denpasar telah mendapatkan penilaian dari tim evaluasi kompetisi inovasi pelayanan publik dari Kemen PAN RB di lingkungan Kementerian atau Lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD tahun 2020. Beberapa dari inovasi yang diajukan Pemkot Denpasar salah satunya Maya Si Tekmas yang masuk dalam Top 99.

“Tentu dalam pemaparan inovasi ini kami mengharapkan masukan dari para panelis untuk meningkatkan dan terus menyempurnakan inovasi ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Salah satu tim panel DR. Rudiarto Sumarwono memberikan apresiasi Maya Si Tekmas. Program inovasi ini juga sangat sejalan serta sangat relevan dengan program SDGs 2045.

“Inovasi ini sangat bagus, agar dilanjutkan sinergitas dengan OPD terkait seperti Dinas Pariwisata, hingga Dinas Tenaga Kerja, andakaita kita bawa ke tingkat internasional yang nantinya mampu memberikan kelebihan dari inovasi-inovasi bersama negara-negara yang memiliki tingkat inovasi pelayanan kepada masyarakatnya,” ujarnya. (Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *