Ratusan Pengurus Masjid di Jakut Dibekali APD Penyembelihan Hewan Kurban

×

Ratusan Pengurus Masjid di Jakut Dibekali APD Penyembelihan Hewan Kurban

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Ratusan pengurus masjid di Jakarta Utara dibekali Alat Pelindung Diri (APD) penyembelihan hewan kurban. Hal ini sebagai langkah dalam pencegahan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam menghadapi Idul Adha 2020.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Utara Muhammad Alwi mengatakan, pandemi Covid-19 tak menghentikan pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada momentum Idul Adha. Tentunya pelaksanaan tersebut harus menyesuaikan dengan perlengkapan pencegahan penyebaran Covid-19.

“Sebentar lagi Idul Adha (Idul Kurban) sehingga Pemerintah Kota perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang memang punya tempat pemotongan hewan. tujuannya bagaimana supaya Jakarta Utara tertib dari sisi penyembelihan dengan mematuhi protokoler kesehatan dimasa pandemi Covid-19,” kata Alwi, saat ditemui di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Senin (20/7).

Dijelaskannya, ratusan pengurus masjid tersebut pun dibekali tata cara penyembelihan hewan kurban, sehingga sesuai dengan syariat Islam dan amanah terhadap warga yang berkurban baik berupa hewan kambing, domba, atau pun sapi.

“Tata cara penyembelihannya pun kami sosialisasikan agar sesuai dengan ketentuan agama,” jelasnya.

Sementara Deputy General Manager Bidang Umum PT Indonesia Power, Aryati menerangkan, ratusan pengurus masjid disalurkan APD penyembelihan hewan kurban berupa penutup wajah (face shield), masker, hand sanitizer, sarung tangan, desinfektan, pisau stainless, sprayer, talenan, besek, dan terpal plastik.

Penyaluran APD tersebut merupakan bentuk sinergitas antara PT Indonesia Power Priok Power Generation and Operation Maintenance Services Unit (Indonesia Power Pro POMU) terhadap Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dan pengurus masjid se-Jakarta Utara.

“Pengeluaran APD ini merupakan program CSR (Corporate Social Responsbility) Pro POMU yaitu Sustainable Living Plan, dengan memberikan pemahaman akan pentingnya kehidupan berkelanjutan yaitu program yang terintegrasi, menciptakan sistem kemasyarakatan yang mandiri dari aspek Sosial-Ekonomi-Lingkungan,” tutupnya. (Tajuli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *