Stay @Home Lifestyle

×

Stay @Home Lifestyle

Sebarkan artikel ini

Oleh: Erik Hadi Saputra*

Pembaca yang kreatif, dari rumah (darum) siswa dan sebagian besar guru dalam pekan ini melakukan acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara virtual. Kegiatan MPLS selalu dilakukan pada awal Tahun Ajaran baik dari tingkat pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah.

Beberapa kali saya diminta berbagi inspirasi dalam materi motivasi (penguatan pendidikan karakter) untuk mengawali tahun pelajaran baru ini. Semua permintaan menggunakan aplikasi conference dan itu saya lakukan dari rumah. Walaupun masih ada sekolah yang belum bisa melakukan MPLS secara daring dikarenakan kendala infrastruktur atau ketidakmauan untuk mencobanya, harus dipahami mencoba sesuatu yang baru bahkan belum pernah dilakukan tentu memberi tantangan tersendiri.

Bisa karena terbiasa. Itulah kata yang sering sekali didengar oleh murid dari gurunya dalam pembelajaran di kelas. Seorang guru SMK bertanya media sosial apa yang paling mudah untuk diikuti siswa ketika guru mencoba menerangkan satu pelajaran. Saya katakan, siswa akan mengikuti ketika itu menarik bagi mereka. Tantangannya bukan di aplikasi medsosnya. Tantangannya ada pada pematerinya. Kalau pemateri bersemangat dan antusias makaaudiens pun akan bersemangat dan antusias.

Itu seperti melempar bola ke dinding. Seberapa cepat memantulnya tergantung seberapa besar energi yang kita keluarkan. Seorang Guru SD memohon maaf kepada saya karena pada saat saya menampilkan materi, ada siswa yang terlihat menggangu slide saya dengan coretan-coretan.

Kondisi seperti ini sudah sering saya alami tidak hanya siswa SD bahkan mahasiswa baru pun melakukannya. Bagaimana saya menyikapi hal itu? Saya menyikapinya seperti kalau mengajar di kelas. Tentu tidak semua siswa itu tenang dari awal belajar sampai akhir pembelajaran.

Terbayang siswa yang gaya belajarnya kinestetik, ingin mencoba, dan ingin gerak. Saya lebih menekankan mengapa mereka harus memperhatikan. Bahkan salah satu siswa yang membentuk coretan-coretan dalam slide itu pernah ditanya seorang host lewat chat. Uniknya, yang bersangkutan juga menjawab tidak bisa mengembalikannya ke posisi semula. Iseng atau tidaknya sebenarnya bisa terlihat dari coretannya. Kalau coretan berbentuk benda atau tanda seperti love, bangun datar bahkan pemandangan ada matahari dan sawahnya bisa dipastikan partisipan serius melakukannya.

Kalau Anda mau silakan aktifkanshow name of annotators pada saat anda melakukan share screen. Setiap kali ada garis atau gambar maka nama partisipan yang melakukannya akan muncul dilayar. Yakinlah si partisipan akan terkenal dalam presentasi itu. Pengalaman saya dengan sendirinya dia akan berhenti dan malu untuk melakukannya lagi. Anda tidak perlu emosional, cukup menyebut namanya dan mengucapkan terima kasih karena telah ikut berpartisipasi.

Pembaca yang kreatif, tentunya saat ini Anda sudah sangat terbiasa beraktivitas dari rumah. Memimpin rapat, presentasi, mengajar, membangun kerja sama dan seremonial acara yang dilakukan dari rumah. Jadi bukan saja WFH tetapi rumah sudah menjadi lifestyle. Walaupun sebagian teman suka bercanda, ketika mereka lupa akan sesuatu maka mereka merespons “Ini gara-gara kelamaan WFH,” he he.

Pembaca yang kreatif, tentu bagi Anda yang terbiasa aktivitas secaraoffline akan merasa banyak energi yang belum tersalurkan dalam aktivitas Anda dari rumah. Maka Anda bisa mencoba hal baru untuk menyalurkan itu. Seorang teman dosen sepekan lalu mengatakan mau bikin akun di Youtube. Ada yang ingin segera mengirimkan tulisan populer ke media. Ada yang memaksimalkan hobi barunya dengan bercocok tanam serta ada yang semakin gemar bersepeda.

Apapun itu lakukanlah karena ini adalah masa yang panjang untuk Anda dapat berkreasi dan melakukan banyak hal dari rumah. Jadikan stay @home menjadi lifestyle Anda.

Sehat dan sukses selalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *