Headline

PD SMU Majalengka Siap Bantu Produk UMKM Tembus Retail Modern

660
×

PD SMU Majalengka Siap Bantu Produk UMKM Tembus Retail Modern

Sebarkan artikel ini

Majalengka, Faktapers.id – Geliat eksistensi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Majalengka di tengah pandemi Covid-19 mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Produk-produk UMKM itu kini akan dibantu marketnya hingga tembus ke retail modern.

Sebagai langkah awal, lebih dari 300 UMKM di Majalengka yang terhimpun dalam komunitas itu mendapat pembekalan dari Dinas Tenaga Kerja KUKM Majalengka dan Perusahaan Daerah Sindangkasih Multi Usaha (PD SMU) di gedung Kokardan, Rabu (05/8/2020).

Kepala Dinas Tenaga Kerja KUKM Majalengka, H. Sadili mengatakan, walaupun hal ini merupakan sebuah proses awal. Namun nanti diharapkan ke depannya dapat membuahkan hasil dan terus berkembang secara bertahap dalam pencapaiannya yaitu membesarkan pemasaran produk UMKM Majalengka.

Seiring dengan era modernisasi saat ini sangatlah dibutuhkan penuh inovasi untuk menjawab tantangan dunia usaha. Selain legalitas produk dan kemasan, cara marketnya pun diperlukan penyesuaian agar memiliki daya tarik lebih dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih besar.

Sementara itu, menurut Direktur Utama PD SMU Majalengka, Dede Sutisna menyebutkan, dalam waktu dekat akan menjalankan strategi dalam membantu membesarkan UMKM Majalengka.

Pihaknya akan memposisikan diri sebagai off-taker (pembeli) produk-produk UMKM Majalengka sekaligus membantu memfasilitasi marketingnya dengan syarat dan ketentuan, karena target marketnya adalah retail modern seperti mini market dan swalayan yang tersebar di Majalengka.

“Jadi syarat ketentuan yang diberlakukan oleh mereka (retail modern-red) kita berlakukan juga kepada UMKM, karena produknya harus memenuhi syarat dan aturan,” ujar Dede.

Ia pun mengatakan, untuk menyuplai produk ke 120 retail modern yang ada di Majalengka sangatlah dibutuhkan UMKM yang benar-benar siap dalam memenuhi segi kuantitas produk.

“Ketika kami berbicara sebagai off-taker, kami lebih memilih yang siap dulu karena kuantitasnya banyak. Satu produk saja ketika untuk menyuplai 120 retail modern membutuhkan UMKM yang siap. Adapun masalah permodalan akan kami bantu,” ungkapnya. Lintong Situmorang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *