Gianyar – Bali, Faktapers.id – Desa Blahbatuh menggandeng PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) Cabang Gianyar didukung penuh oleh Puri Agung Blahbatuh. Dalam rangka menyambut HUT Proklamasi RI ke-75. menggelar aksi donor darah, dengan mengundang masyarakar melalui Bendesa Adat, Kelihan Adat dan Dinas.
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas PMD Kabupaten Gianyar. Seperti disampaikan oleh Perbekel Desa Blahkiuh,
“PMI Cabang Gianyar hanya mampu menyediakan 70 kantong darah, karena keterbatasan kami maklumi walau kami minta sekitar 100,” kata Gede Satria Kusuma.
Menurut Kusuma, tentunya dasar penyelenggaraan donor darah ini adalah karena rasa kemanusiaan. Dan kegiatan donor darah dilaksanakan setiap tahun, yakni menyambut 17 Agustus,” terang Perbekel Desa Blahbatuh ini.
Gede Satria Kusuma mengatakan, bahwa memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia, Pemerintah Desa Blahbatuh bekerjasama dengan PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) Cabang Gianyar serta didukung Puri Agung Blahbatuh dan PMI Kabupaten Gianyar menggelar donor darah sukarela di Puri Agung Blahbatuh, pada Sabtu (15/8).
“Donor darah sukarela yang kita lakukan ini adalah salah satu bentuk kegiatan kemanusian dalam rangka memperingati HUT RI Ke-75, karena setetes darah sangatlah berarti bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Kusuma.
Dalam hal ini, Gede Satria Kusuma mengucapkan terimakasih kepada para pendonor yang sudah mau perduli kepada sesama dengan menyumbangkan darah mereka untuk kegiatan sosial.
“Terima kasih kepada para pendonor yang sudah menyumbangkan darahnya dengan sukarela, semoga darah yang disumbangkan dapat membantu sesama yang memerlukannya,” ucapnya.
Dewan Penasehat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) Cabang Gianyar, I Gusti Ngurah Jelantik di Puri Agung Blahbatuh menyebutkan kegiatan ini kemanusiaan berupa donor darah patut didukung semua elemen, apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini, tentunya kegiatan donor darah ini sangat positif karena bisa menyelamatkan nasib manusia tatkala ditimpa musibah berupa sakit.
”Mudah-mudahan apa yang diperbuat untuk membantu sesama akan dapat balasan, dan kebaikan kita semua dihadapan Sang pencipta,” harap I Gusti Ngurah Jelantik.
Sementara itu, ketua PSHT Cabang Gianyar, Haji Sunarwandi mengatakan, PSHT menggelar kegiatan donor darah sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Kegiatan bakti sosial dilakukan sebagai wujud peduli kemanusian PSHT dalam membantu PMI untuk memenuhi ketersediaan darah di Kabupaten Gianyar.
“Melalui kegiatan ini, saya mengharapkan adanya semangat dan kesadaran dalam diri kita masing–masing akan pentingnya persaudaraan. Dan saling tolong–menolong antar sesama, semoga kita menjadi semakin peka dan peduli akan sesama yang membutuhkannya,” ungkap Sunarwandi.
Lebih lanjut, Haji Sunarwandi menyatakan, bahwa donor darah juga baik untuk kesehatan, selain berfungsi untuk memperbarui sel–sel darah merah, antara pendonor dan yang mendapatkan donor juga sama–sama mendapatkan manfaat.
“Salah satu cara untuk menetralisir tubuh supaya stabil, ya dengan donor darah, karena jika tubuh kita kelebihan kandungan darah akan mengakibatkan berbagai masalah bagi kesehatan,” jelas Ketua PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) Cabang Gianyar, Haji Sunarwandi.
Perwakilan Pusat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai) Madiun, Djuworo mengatakan berbicara tentang seni bela diri, Indonesia mungkin bisa dikatakan sebagai gudang. Alasannya tak lain karena disini kita bisa menemukan begitu banyak seni olah tubuh ini.
Uniknya, masing-masing seni bela diri ini memiliki ciri khas tersendiri, meskipun beberapa mungkin mempunyai kesamaan.
“Anggota PSHT disegani karena memiliki tujuan yang mulia yaitu menjadikan manusia berbudi luhur dan tidak menyalahgunakan ilmu untuk perbuatan tercela,” tandas Djuworo.
Djuworo mengajak masyarakat harus betul-betul lebih berdisiplin untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah, kita harus mengaktifkan kembali cara- cara hidup dengan kenormalan yang baru.
“Oleh karena itu diingatkan kembali untuk rutin cuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila keluar rumah,” tegas Djuworo.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Tokoh Puri Agung Blahbatuh, A.A Kakarsana bahwa masyarakat harus menjaga produktivitas ditengah pandemi virus Covid-19, dengan tatanan baru yang disebut new normal.
Menurutnya, tatanan kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih, inilah yang disebut sebagai new normal.
“Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan,” jelas A.A Kakarsana. */Ans