Headline

Pointer Ketua TP PKK Bali Menjadi Narasumber Webinar Poltekes

492
×

Pointer Ketua TP PKK Bali Menjadi Narasumber Webinar Poltekes

Sebarkan artikel ini

Denpasar – Bali, Faktapers.id – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny Putri Suastini  Koster berkesempatan menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Online Poltekkes Kemenkes Denpasar  bertajuk ‘Gerakan Pemberdayaan Perempuan Memutus Mata Rantai Covid-19′, diselenggarakn secara daring pada Sabtu (15/8).

Dalam kesempatan ini, Ny Putri Koster menyampaikan materi terkait Ibu Penggerak Keluarga Membangun Kepatuhan dan Kesiapan dalam Norma Baru Memutus Mata Rantai Covid-19’, dimana terdapat beberapa poin penting yang disampaikan, antara lain

Sejak 5 bulan lalu, Indonesia termasuk Bali turut dilanda wabah Covid-19 yang mengakibatkan dampak dalam berbagai sektor, khususnya sektor kesehatan dan ekonomi. Sampai saat ini kedua sektor ini masih menjadi fokus pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 karena Bali masih diselimuti pandemi Covid-19.

“Untuk itu, dalam menanggulangi hal tersebut, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam penanganannya. Dibutuhkan kerja sama masyarakat dalam menaati seluruh aturan kesehatan dan kerja sama elemen lain dalam membantu pemerintah untuk turut mensosialisasikan upaya penanggulangan dan pencegahan Covid-19,” jelas Ny.Putri Koster.

Presiden RI mengamanatkan PKK untuk turut membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 di masyarakat. Hal ini sangat disambut baik oleh TP PKK Provinsi Bali, dimana sejak terjadi pandemi sampai saat ini PKK Provinsi Bali secara masif menggerakkan PKK Kabupaten/Kota se-Bali sampai ke PKK seluruh desa untuk ikut mensosialiasikan kepada masyarakat. Khususnya keluarga di rumah terkait apa itu Covid-19, bagimana dampaknya dan bagaimana cara pencegahannya.

“Bapak Presiden dan saya pun percaya, seorang ibu memiliki peran penting dalam sosialisasi dalam keluarganya masing-masing, mungkin keluarga akan mendengarkan perkataan ibu dibandingkan orang-orang di luar sana. Untuk itu sampai saat ini saya terus meminta PKK yang ada di desa-desa untuk secara masif mengedukasi keluarga maupun lingkungan sekitarnya terkait upaya pencegahan Covid-19 tersebut, sehingga kasus covid bisa ditekan secara maksimal,” paparnya.

Selain upaya sosialisasi, Ny Putri Koster menuturkan bahwa dampak Covid-19 juga sangat berdampak dalam sisi ekonomi. Untuk itu, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi terkait Hatinya PKK. Selain untuk menata tanaman agar menjdi indah dan asri, juga memanfaatkan lahan untuk menanam hal-hal yang setidaknya bisa memenuhi kebutuhan dapur. Sehingga dimasa pandemi ini bisa dilakukan penghematan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.

Selanjutnya, Ny Putri Koster juga menyampaikan bahwa di masa pandemi ini pihaknya bekerja sama dengan BKKBN dalam mensosialisasikan penundaan kehamilan di masa pandemi bagi pasangan usia subur. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan sang ibu maupun sang bayi sehingga jika ibu hamil tidak menjaga protokol kesehatan dengan baik di masa pandemi ini maka akan berdampak buruk pada kesehatan.

Segala kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh TP PKK Provinsi Bali dan PKK Kabupaten/Kota selama ini, diharapkan dapat dipatuhi oleh masyarakat, sehingga mata rantai pandemi ini dapat diputus secara bersama-sama dan secepat mungkin.

“Saya yakin jika pemahaman tentang pandemi ini kitya pahami dengan baik dan lakukan pencegahannya secara disiplin maka niscaya pandemi ini bisa kita putus secapatnya. Untuk itu saya mengajak semua pihak mari kita bekerja sama dalam mengingatkan satu sama lain dalam disiplin menaati protokol kesehatan,” ujarnya.

Seminar online tersebut sebelumnya telah dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, Kemenkes RI Dr Sugiyanto yang secara singkat menyampaikan peran lintas sektor dalam memutus mata rantai Covid-19.

Selain itu terdapat beberapa narasumber yang turut memberikan sumbangan pikiran dalam seminar tersebut. Antara lain Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. Ketut Suarjaya menyampaikan materi Fakta tentang Covid-19 dan strategi keluarga mencegah penularannya dalam norma baru.

Juga ada Staff Khusus Menteri Kesehatan RI Dr Mariya Mubarika yang mengutarakan tentang ‘Barisan Perempuan Pemutus Mata Rantai Covid-19 sebagai Exit Strategi Pandemi’. */Ans

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *