Wakil Walikota Jaksel, Harapkan Siswa Busa Menjadi Agen Perubahan Gerakan Ayo Menabung Sampah

485
×

Wakil Walikota Jaksel, Harapkan Siswa Busa Menjadi Agen Perubahan Gerakan Ayo Menabung Sampah

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Sampah masih menjadi fenomena tak sedap disebuah kawasan atau lingkungan di Jakarta. Sebagai salah satu upaya menyehatkan lingkungan, Wakil Walikota Jakarta Selatan (Jaksel).

Isnawa Adji berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan tidak hanya dalam bidang akademis saja. Namun, melalui Gerakan Ayo Menabung Sampah, siswa juga dapat memiliki peran aktif yang sama, dan berkontribusi di dalam masalah lingkungan utamanya di Jakarta.

“Melalui program Gerakan Ayo Menabung Sampah ini, kita ingin menjadikan siswa kita sebagai agen perubahan dalam masalah lingkungan hidup. Mereka mulai membantu kita mengurangi beban Bantargebang yang hampir mencapai klimaks. Bahkan apabila di setiap rumah, di setiap wilayah, ada gerakan-gerakan menabung sampah di bank sampah, InsyaAllah sampah kita tidak harus dibuang ke Bantargebang,” kata Isnawa Adji, saat memberikan arahan dalam Zoom Meeting Rapat Koordinasi Implementasi Bank Sampah di Tingkat Kecamatan di Wilayah Sudin Pendidikan I Jaksel (Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Pesanggrahan, Kebayoran Lama), Rabu (19/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Isnawa Adji juga meminta Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan melalui Satuan Pelaksana di Kecamatan, harus segera menetapkan Bank Sampah mana yang berjalan dan bekerja sama dengan BNI. Sehingga anak sekolah tidak perlu membawa sampah ke sekolah. Tetapi hanya membawa ke bank sampah yang ditentukan di kecamatan tersebut.

“Jadi harus siap bank sampah, siap personelnya, siap pengangkut sampahnya, pokoknya siap semuanya. Lalu saran saya bisa membuat aplikasi untuk jenis-jenis sampah apa saja yang dibawa. Bisa botol, kaleng, dan lain sebagainya. Jadi jangan berantakan,” ucapnya.

Oleh karenanya, Isnawa meminta kepada sekolah agar dapat memberikan edukasi kepada siswa terkait dengan pemilahan tersebut. Ini dilakukan, supaya program dapat berjalan dengan lancar, dan siswa pun mendapatkan hasil yang maksimal dari adanya program yang dijalankan.

“Ribuan atau jutaan langkah kita akan sangat ditentukan dari awal langkah kita. Jadi kalau ini kita bikin dengan mudah, dengan fun, itu akan menjadi program yang menarik,” pungkasnya. Herry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *