Singaraja.Bali.Faktapers.id-Tradisi bermain layang-layang makan korban, tak tanggung-tanggung korbanya seorang penjabat penting di Desa Petandakan.
Peristiwa itu terjadi Jumat(21/8) pukul 16.30 saat korban melintas di jalan Pulau Manjangan Desa Petandakan menuju Kelurahan Banyuning, tepat di TKP, Perbekel Petandakan Wayan Jhony Arianto(40) tidak mengira ada layangan putus melintas dengan membawa benang berlapis gelas kaca membentang diruas dijalan. Jhoni yang melintas dengan sepeda motor langsung terkena goresan dan luka pada pipi, alis mata beberapa cm sampai berdarah dan langsung dibawa ke klinik Banyuning.
Dikonfirmasi Faktapers Sabtu(22/8) atas kejadian itu Kades Jhony Arianto menjelaskan,
“Karena tempat bagus jadi daerah sekitar jalan tersebut sering di pakai oleh beberapa warga yang kebanyakan dari warga luar desa Petandakan untuk tempat menaikan layangan dengan judi atau taruhan Mekorot. Bukan kami saja menjadi korban benang layangan ada 10 orang yang mulutnya robek, ada lehernya terluka, ada juga tangan jari,”ujar Kades Jhoni.
Jhoni menambahkan, para petani atau pemilik lahan juga mengeluhkan selain tempat dipergunakan juga benang berserakan akibat putusnya tali layangan.
Atas kejadian itu Perbekel Petandakan Jhony langsung menghibau warganya yang sedang bermain layangan bersama Babinsa, kendati permainan itu merupakan tradisi turun temurun karena lokasi yang sangat mengganggu pengguna jalan,
“Karna mengganngu aktifitas petani di saat ingin memetik panen undis akibat banyaknya tali layangan bekas mekorot yang nyangkut di pohonnya. Kami tidak melarang meraka cuman tempat yang digunakan kurang nyaman, kemarin sudah kami bubarkan suruh mencari tempat yang lebih bagus,”jelasnya. Des