Singaraja.Bali.Faktapers.id-Musim Covid banyak memiliki inovasi yang bermafaat selain bagi kita sendiri juga untuk masyarakat.
Seperti halnya mantan Kades Selat Kecamatan Sukasada,Buleleng Putu Mangku Budiasa yang juga selaku anggota DPRD Buleleng. Virus Corona sangat dapat dirasakan dalam beberapa bulan, untuk berdiam dirumah ia harus kembali hidup kepertanian, seperti aktifitasnya dirumah.
Kendati tang-tangan kotor saat beraktifitas namun tak menyurutkan niat berinovasi, halaman rumah yang dipenuhi rumput hias dan kolam lele disulap dengan tanaman Vanili (Vanilla planifolia) ratusan pohon berjejer serta membudidaya cacing tanah yang didatangkan dari pulau Jawa Kabupaten Magelang dan nantinya kotoran dari cacing menjadi pupuk organik yang sangat mahal untuk tanaman. Vanili adalah tanaman penghasil bubuk yang biasa masyarakat luas menggunakan untuk pengharum seluruh jenis makanan.
Saat melakukan aktifitasnya ditemui awak media Fakta di Dusun Bululada Desa Selat Kamis (27/8), Putu Mangku Budiasa mengatakan, cacing tanah memiliki kandungan nutrisi bagi tumbuhan,”Kita gali suatu potensi pelihara cacing tanah yang kotoranya nantinya menjadi pupuk,sesuai hasil penelitian prof dari Unud ternyata kotoran cacing memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa bahkan melebihi dari pupuk kimia. Kita coba nanti implementasikan menjadi pupuk padat yang nantinya dapat dijadikan segala tanaman,”ujar Mangku Budiasa.
Pupuk kascing sudah banyak dikenal dan digunakan oleh para petani di seluruh dunia karena hasilnya yang sudah terbukti mampu untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Pupuk kascing adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran cacing atau bekas cacing yang sudah difermentasi langsung oleh cacing itu sendiri. Pupuk ini memiliki tekstur yang halus seperti pasir, berwarna hitam, homogen, tidak berbau dan ringan. Bila dilihat dengan kaca pembesar, kotoran cacing akan terlihat seperti pelet ikan namun dalam ukuran yang sangat kecil. Berdasarkan uji laboratorium, pupuk kascing ini memiliki kandungan unsur hara yang tinggi seperti nitrogen 1,79%, kalium 1,79%, fosfat 0,85%, kalsium 30,52%, dan karbon 27,13%. Kandungan ini sangat efektif untuk menggemburkan tanah dan membuat tanaman menjadi lebih subur bila dibandingkan dengan kandungan pada pupuk kimia. Lebih dari itu, pupuk kascing ini juga dinilai lebih baik daripada jenis pupuk organik lainnya.
Pria dengan perawakan tinggi gendut didampingi para pekerjanya selama 3 bulan ini selain menjalankan tugasnya sebagai DPRD juga berdiam dirumah memiliki pemikiran yang inovatif. Media yang digunakan pun tidak lah sulit untuk mencari, seperti kotoran sapi, pohon pisang, serabut kelapa. Selain cacing yang terbilang sangat mahal harganya ia akan mengembakan budidaya cacing sehingga hasil pupuk olahan tersebut menjadi pupuk organik bermanfaat bagi segala tanaman ,
“Ini baru merupakan satu komponen, yang jelas kami baru fokus ke pertanian organik, karena sebagai media tanam pupuk dari kotoraan cacing sangat mahal yang sering di sebut nama Kascing. Kita budidayakan cacingnya untuk mencari pupuknya. Kita belajar secara otodidak dari bebagai medsos karena kita belajar dimana dan kapan saja bisa. Harapan kita nanti bisa produksi Kascing untuk wilayah Buleleng, karena daerah kita rasanya belum ada yang berternak,”jelas Putu Mangku Budiasa. Des