Gebyar KOWANI Fair 2020, Menteri Bintang Dukung Perempuan Pelaku UMKM Go-Digital

497
×

 Gebyar KOWANI Fair 2020, Menteri Bintang Dukung Perempuan Pelaku UMKM Go-Digital

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita semua. Tantangan demi tantangan yang muncul dari adanya perubahan tersebut tentunya dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, termasuk perempuan pelaku ekonomi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menuturkan diperlukan adanya cara, inovasi, dan strategi khusus untuk menyambut kehidupan adaptasi kebiasaan baru, khususnya dalam sektor ekonomi yang mayoritas dikelola perempuan.

“Kita harus terus berpikir positif, bersinergi, bekerja sama, dan menyatukan kekuatan untuk menghadapi ini semua. Saya yakin di balik tantangan pasti ada peluang, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital. Gebyar KOWANI Fair 2020 ini tidak hanya membantu memfasilitasi pelaku usaha perempuan dalam mempromosikan usahanya, tetapi juga membuktikan perempuan bisa mandiri dan berdaya di tengah pandemi Covid-19 ini. Kita semua tahu pemberdayaan perempuan tidak hanya memberikan manfaat bagi kualitas hidup perempuan, tetapi juga akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat,” tutur Menteri Bintang dalam Pembukaan Gebyar KOWANI Fair 2020 secara virtual.

“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengangkat dan mempromosikan produk-produk dalam negeri hasil karya para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan agar semakin dicintai, diminati, dan dinikmati oleh masyarakat, serta dikenal secara luas di pasaran melalui strategi pemasaran online. Potensi perempuan dalam pembangunan nasional sangatlah besar karenanya harus dimanfaatkan secara maksimal. Pesan saya kepada para pelaku usaha perempuan untuk terus membangun suasana kompetisi yang sehat, mengikuti perkembangan teknologi, terus mengembangkan peluang usaha, dan berinovasi. Inovasi tidak hanya dapat diartikan sebagai pengembangan produk, tetapi juga pengembangan jejaring melalui konsep go-digital. Yang terpenting, teruslah belajar dan mengevaluasi diri. Besar harapan agar upaya KOWANI dan Tokopedia ini dapat menginspirasi dan mempelopori gerakan-gerakan serupa untuk direplikasi. Mari kita bersatu untuk menjadi bagian dari solusi atas dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19,” ujar Menteri Bintang.

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Giwo Rubianto mengatakan Gebyar KOWANI Fair 2020 merupakan agenda rutin KOWANI yang diselenggarakan dengan tujuan membantu para anggota juga binaan KOWANI dan para pengusaha wanita untuk memasarkan produknya. Gebyar KOWANI Fair 2020 tahun ini bekerja sama dengan Tokopedia dan diselenggarakan secara virtual selama 4 hari, sejak 1-4 September 2020 dan diikuti 524 UMKM yang berasal dari seluruh Indonesia.

“Ini menjadi perwujudan komitmen KOWANI dalam meningkatkan harkat dan martabat perempuan melalui peningkatan kapasitas perempuan di bidang ekonomi dan UMKM. Tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, akan tetapi justru ini menjadi momentum bagi kita semua untuk bangkit bersama dari keterpurukan. Bukan hal yang mudah mengajak UMKM untuk masuk dalam tatanan kehidupan baru yang terdapat banyak hambatan, baik segi teknis maupun non-teknis. Akan tetapi kami semua yakin, dengan semangat ibu bangsa KOWANI berkomitmen untuk tetap melaksanakan dharmanya mengemban tugas memberdayakan perempuan Indonesia, termasuk melalui peningkatan ekonomi perempuan. Mari kita semua serukan bangga menggunakan produk bangsa sendiri,” ujar Giwo.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki menegaskan pemulihan ekonomi nasional di tengah masa pandemi Covid-19 harus dimulai dari upaya pemulihan terhadap sektor UMKM, termasuk yang dilakukan pelaku UMKM perempuan.

“Peran perempuan dalam perekonomian nasional sangat penting terutama di sektor koperasi dan UMKM yang kita tahu mayoritas pelakunya adalah perempuan. Untuk itu, pemerintah akan menaruh perhatian besar pada sektor tersebut dalam rangka upaya pemulihan sektor ekonomi. Ini harus menjadi perhatian dan komitmen kita bersama dalam rangka memberikan akses dan kesempatan kepada perempuan pelaku ekonomi sebagai pahlawan ekonomi terutama dalam ekonomi keluarga. Saya mendorong pelaku UMKM agar dapat mengoptimalkan teknologi digital dalam melakukan usaha. Hal ini membuat pelaku UMKM bisa menjalankan usaha dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital dan beradaptasi dengan inovasi produk. Besar harapan agar langkah UMKM go-digital ini dapat menjadi solusi bagi pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan baru di tengah pandemi Covid-19,” ujar Teten.

Dikatakan Teten bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan dengan sumbangan perempuan dalam Gross Domestic Product (GDP). Semakin tinggi pendidikan perempuan, maka sumbangan terhadap GDP juga semakin tinggi. “Hal ini tentu menunjukkan bagaimana peran perempuan sangat signifikan dalam sektor pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, isu ini akan menjadi prioritas kami utamanya dalam hal pemulihan perekonomian Indonesia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asian Venture Philanthropy Network dalam setiap 1 dolar sebesar 78 persen dihasilkan perempuan dan laki-laki hanya 31 persen. Ini menunjukkan betapa besar kontribusi perempuan terhadap setiap dolar yang dihasilkan. Sementara itu, 10 persen perempuan yang mengakses pendidikan di sekolah, maka Gross Domestic Product (GDP) negara meningkat 30 persen dan perempuan dengan akses pendidikan lanjutan akan menghasilkan dua kali penghasilan yang lebih baik,” jelas Teten.

Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel menuturkan perempuan yang tergabung dalam KOWANI dan hadir hari ini merupakan perempuan-perempuan tangguh. “Komitmen yang dilakukan KOWANI patut menjadi contoh bagaimana perempuan memberdayakan perempuan lainnya melalui sektor ekonomi dan UMKM dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan ekonomi digital. Peran ganda perempuan sebagai ibu rumah tangga dan bekerja untuk membantu perekonomian keluarga harus diberikan apresiasi setinggi-tingginya. Oleh sebab itu, saya akan berupaya keras untuk mendorong teman-teman anggota dewan memberikan perhatian besar terkait pemberdayaan perempuan, baik dalam fungsi DPR, legislasi, pengawasan, dan anggaran,” ujar Rachmad. Herry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *