Jakarta, faktapers.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta tegas menerapkan protokol kesehatan pada Pilkada. Bila ada pasangan calon tak mengindahkan protokol kesehatan KPU harus menindaknya.Demikian Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin berujar.
“Penyelengara Pemilu (KPU-red) harus mampu meyakinkan konsep pemungutan suara dapat terlaksana dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang ketat,” cetus dia dalam siaran persnya, Rabu (16/9).
Azin pun menyerukan, KPU wajib menindak tegas para Paslon yang melaksanakan kegiatan tanpa mengindahkan protokol kesehatan, baik saat melakukan sosialisasi maupun pemilihan di tempat pemungutan suara nantinya.
“Pendaftaran Calon Kepala Daerah di berbagai wilayah kemarin menjadi bukti bahwa penerapan aturan protokol kesehatan yang dibuat oleh KPU tidak diindahkan bagi para pasangan calon dan masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Azis, Pilkada serentak yang akan diadakan di 270 daerah sangatlah rawan dalam hal potensi penyebaran Covid-19 jika protokol kesehatan tidak di terapkan dengan sungguh-sungguh.
Tak hanya itu, ia juga meminta agar seluruh pasangan calon dapat menjalankan aturan KPU maupun Pemerintah Pusat dan Daerah yang wajib diimplimentasikan dengan sungguh-sungguh di setiap daerah yang melangsungkan Pilkada Serentak.
“Jangan sampai pesta Demokrasi ini memunculkan klaster baru penyebaran Covid 19 dari Pilkada serentak,” tegas legislator Senayan dari Fraksi Golkar ini.
Lebih lanjut, Azis meminta agar KPU dapat memetakan daerah yang memiliki Zona Hitam, Merah, Kuning dan Hijau secara baik dalam pilkada serentak.
“Sehingga antisipasi dan peningkatan kesadaran masyarakat di butuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam pemungutan suara,” sambungnya.
Menurutnya, harus ada pengawasan yang ketat dari aparat keamanan baik TNI dan Polri di Lokasi sosialisasi maupun pemungutan suara nantinya.
“Pelaksanaan Pilkada Serentak di masa pandemi perlu di manfaatkan menjadi ajang peningkatan disiplin yang tinggi bagi masyarakat maupun para peserta Pilkada serentak,” sebutnya lagi.
Keberhasilan penerapan protokol kesehatan dalam Pilkada serentak, ungkap Azis akan menjadi contoh yang baik nantinya. “Sebaliknya, kegagalan dalam penerapan aturan dan disiplin akan menjadi permasalahan sosial dan kesehatan ,” pungkasnya
Azis menuturkan, Singapore berhasil melaksanakan pemilihan umum di masa Pandemi dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Meskipun skala Pemilu di Singapore bersifat makro, namun dapat menjadi contoh di Indonesia untuk di selengarakan secara mikro. Kita harus buktikan bahwa kita bisa melaksanakan hal itu juga kepada Singapore dan negara belahan dunia lainnya,” tambahnya. OSS