Klaten, faktapers.id – Musim kemarau panjang tahun 2020 ini, membawa berkah bagi para petani tembakau di Klaten. Panas tanpa hujan membuat daun tembakau tumbuh dengan baik dan mempunyai rendemen yang menggembirakan bagi para petani.
Untuk itu, sebagai wujud syukur Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Klaten mengadakan panen raya yang dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani di Desa Puluhan Kecamatan Trucuk, Rabu (16/9).
Sekretaris DPC APTI Kabupaten Klaten, Suranto menjelaskan, untuk saat ini petani tembakau Klaten membudidayakan 3 jenis yaitu tembakau untuk Rajangan, Asepan (DFC) dan Janturan (Sun Cured).
“Luasan panen raya tahun ini di Kabupaten Klaten ada sekitar 2 ribu hektar tanaman tembakau dan didominasi tembakau asepan (DFC),” jelasnya.
Khusus tanaman tembakau, kata dia, diwilayah tertentu ada berbeda jenis yang ditanam. Untuk daerah Klaten dan Boyolali termasuk kwalitas tembakau yang dihasilkan sangat bagus dan bisa diterima untuk pemenuhan kebutuhan exspor.
“Tembakau jenis asepan Dark Fire Cured (DFC) untuk saat ini sangat diterima oleh pasar dan barang yang dibutuhkan pasar jumlahnya sangat banyak,” kata dia.
Sedangkan, lanjut Suranto, jenis tembakau pengolahan Janturan (Sun Cured) juga diminati pasar, alasanya kadar nikotinnya yang sangat rendah sesuai aturan low nikotin.
Salah satu petani tembakau di Wonosari, Trucuk, Suwandi (65), menuturkan, tahun ini, dia menanam tembakau di lahan seluas 3 hektar, semuanya tumbuh dengan baik. Dibantu para pekerja dia memanen daun tembakau varietas Grompol dari Jawa Timur.
‘’Panen pertama ini, kami baru memetik enam lembar daun paling bawah. Daun bagian atas dibiarkan agar terus tumbuh. Pucuknya dipotong, tujuannya untuk memaksimalkan pertumbuhan daun,’’ katanya.
Ia mengatakan, mengolah tembakau ada dua model yakni dengan cara Sun Cured atau yang pengeringannya sepenuhnya mengandalkan sinar matahari dan tembakau asepan atau Dark Fire Cured (DFC) yang pengeringan lewat pengapian.
Dirinya yang juga aktif di Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) itu mengaku bahagia dengan panennya tahun ini. Harapannya harga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Madi