Headline

Pandemi Membuat Pariwsata Bali Menangis “Obyek Wisata Air Panas Banyuwedang Sepi Pengunjung

×

Pandemi Membuat Pariwsata Bali Menangis “Obyek Wisata Air Panas Banyuwedang Sepi Pengunjung

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.idDampak Pandemi covid-19 sangat dirasakan sekali oleh pelaku wisata didunia. Seperti halnya Bali yang memiliki seribu pura dan dikenal dengan nama pulau dewata, serta memiliki banyak obyek wisata yang begitu menjanjikan bahkan Bali penyumbang devisa terbesar di Indonesia.

Matinya pariwita yang kibat ulah Si Corona(Covid19) dan sangat betul dirasakan dampaknya ,seperti Bali Utara tepatnya di kawasan Gerokgak Buleleng Bali. Salah satu permainan air panas Banyuwedang yang dikelola desa adat Pejarakan kini sepi pengunjung, disamping operasional tinggi mau tidak mau desa adat harus membuka pelan-pelan dengan penerapan prokes Covid-19 kendati permandian air panas Banyuwedang memiliki daya tarik yang sangat luar biasa untuk masyarakat Buleleng dan Jembrana. Bahkan air panas Banyuwedang memiliki suhu 40 derajat celcius tingkat kepanasannya dan cocok untuk pengobatan bagi penderita sakit.

Sementara selaku Pengelola permandian Air Panas Banyuwedang Komang Sudiasa Artawan saat Faktapers.id menyambangi kawasan itu Minggu (20/9) pukul 14 .00 wita mengaku, pemasukan desa dari wisata air panas sangat turun drastis berbeda dengan tahun sebelumnya. Padahal, bulan-bulan ini sedang begitu ramai tamu mancanegara yang berkunjung ke air panas Banyuwedang baik lokalan maupun WNA

“Walau pengunjung sepi, minimal kami bisa bertahan,dan bisa menutupi opasional saja sudah cukup, yang penting kami masih bisa mempekerjakan karyawan kami yang semuanyanya adalah warga desa pejarakan,”ujar Sudiasa

Sebelum pandemi melanda, setiap harinya tiket bisa ludes terjual hampir 100 lembar dengan harga Rp 10 ribu untuk lokal dan Rp 20 ribu bagi mancanegara. Sekarang hanya 10 tiket, ya paling banyak 20 tiket. Dengan kondisi seperti ini pihaknya tak berbuat banyak. Yang bisa dilakukan tetap menunggu situasi pariwisata Bali secara umum kembali normal. “Kalau pengunjung kami masih warga lokal wilayah Kecamatan Gerokgak saja,” ujar Komang Sudiasa Artawan *Des*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *