Sementara itu, Kolonel Dadang menambahkan, dari pengalaman demo berujung kerusuhan, banyak fasilitas umum yang dirusak oleh para perusuh. Ia pun tidak mau ada kelompok anarko melakukan perusukan lagi pada fasilitas umum.
“Masyarakat yang kita libatkan RT RW untuk mampu mengimbau warganya supaya tidak usah turun kejalan, dan mengingatkan siswa untuk dirunah saja, tidak ikut aksi sehingga kita lebih bisa membedakan,” ujar dia.
Pasalnya, berkaca dari pengalaman demo sebelumnya, aparat penegak hukum sangat sulit membedakan mana masyarakat sekitar lingkungan, mana pelaku perusuh.
“Kita kemarin repot mau membedakan masyarakat sekitar dan mana peserta aksi pendemo susah sekali. Artinya untuk jaga keamanan kita bersama,” tutup dia. (uaa)