Headline

Pembangunan SD Negeri 25 Pemecutan Molor, Buruh Abaikan Keselamatan Tanpa APD

×

Pembangunan SD Negeri 25 Pemecutan Molor, Buruh Abaikan Keselamatan Tanpa APD

Sebarkan artikel ini

Denpasar – Bali. Faktapers.id. Pembangunan SD Negeri 25 Pemecutan terus dikebut pengerjaannya, proyek yang sudah lewat masa pengerjaanya ini, mendapat perpanjangan waktu dari pihak PPK. SD Negeri 25 Denpasar yang terletak di jalan Marlboro, Banjar Buagan, Kecamatan Denpasar Barat ini dikerjakan oleh PT. IVEN MAKMUR PERMAI, kontraktor asal Sulawesi ini terpilih sebagai pemenang di Balai Prasarana Pemukiman Wiayah Bali (BPPW Bali) untuk mengerjakan 5 (lima) paket pekerjaan yang tersebar di 3 (tiga) Kabupaten. Yaitu Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng serta Kota Denpasar.

Sesuai kontrak kerja seperti yang terpampang di papan plang proyek, SD Negeri 25 Pemecutan Denpasar, seharusnya sudah serah terima dari pihak pelaksana ke pihak pemberi pekerjan per tanggal 21 Oktober 2020 lalu. Tapi karena kondisi pekerjaan belum tuntas, akhirnya pihak PPK memberikan perpajangan waktu tambahan bagi pihak pelaksana. Seperti di sampaikan pihak BPPW Bali melalui PPK nya Nengah Satriani kepada awak media ini, Selasa, (27/10/2020) melalui pesan WhatsApp.

“Untuk pekerjaan SD Negeri 25 Pemecutan, ada penambahan waktu dari 180 Hari Kalender kerja menjadi 198 Hari Kalender, yang akan berakhir di tanggal 7 November 2020 nanti,” terang Satriani.

Kebijakan pihak Balai Prasaran Pemukiman Wilayah Bali terhadap rekanan yang menuai banyak sorotan ini jadi pertanyaan. Ada apa ?
Sehingga mendapat perpanjangan waktu. Awak media yang coba melakukan konfitmasi dan klarifikasi dilokasi proyek terkait waktu tambahan yang di berikan oleh pihak PPK kepada pelaksana di lapangan, Selasa (27/10/2020), tidak ada yang bisa dimintai keterangan dan terkesan menghindar dari awak media.

Molornya proyek SD Negeri 25 Denpasar, sangat disayangkan oleh pihak Sekolah. Apalagi tanggal 5 November 2020 nanti, pihak Sekolah akan melakukan Imunisasi massal terhadap siswa baru mereka. Ada sekitar 160 siswa – siswi yang terdiri dari kelas 1 (satu), kelas 2 (dua) dan kelas 5 (lima), yang akan melakukan imunisasi dilokasi Sekolah.

Masih amburadulnya kondisi Sekolah karena tumbukan bekas material yang berserakan akan membahayakan para siswa menjelang dilakukannya Imunisasi massal nanti. Seperti terlihat dalam poto, serakan sisa material dihalaman Sekolah menunjukan, jika pihak pelaksana tidak menjalani estika kerja menjadi kekewatiran para guru. Apalagi kondisi saat ini, dimana pandemi Covid- 19 terus mengalami peningkatan. Pihak Sekolah merasa sedikit was – was.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang guru yang minta jadi dirinya tidak ditulis.

“Kami harap pihak pelaksana bisa membersihkan sisa – sisa material khususnya di halaman sekolah, agar proses Imunisasi berjalan lancar, selain itu kita juga harus menjalankan Prokes (Protokol Kesehatan), physical distancing,” jelasnya.

Rencana Imunisasi di Sekolah yang belum rampung tersebut menurut beberapa orang guru yang ada dilokasi sekolah, memang tidak dilakukan secara serentak. Pihak Sekolah akan mengatur jadwal agar tidak terjadi penumpukan siswa maupun orang tua yang mengantar anak – anaknya.

Seperti dikatakan oleh Made Sritama.
“Karena kondisi seperti ini (Covid- 19) kami akan lakukan Imunisasi secara bergilir, agar tidak terjadi penumpukan di Sekolah,” terang Sritama.*/Ans

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *