Singaraja.Bali.Fakktapers.id –Banyaknya lahan non produktif atau lahan tidur seringkali beralih fungsi baik menjadi perumahan bersumsidi maupun dikaplingkan sebagai dasar kebutuhan pokok masyarakat.
Namun berbeda dengan warga desa Jinang Dalem kecamatan Buleleng membentuk suatu Komunitas pemanfaatan lahan non produktif dengan nama *Agro Asri Mesari* di dusun Dalem. Menariknya gagasan pengolahan lahan non produktif itu digagas oleh mantan Kades Ketut Ardika selaku ketua, Kades Mas Mudarma, Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana.
Dengan lahan 20 are dan tandus diolah dengan ditanami Melon,Terong,Sawi Hijau, Kangkung, Bunga Gemitir, semua itu merupakan kebutuhan pokok masyarakat ditengah Pandemi Covid-19 melanda. Dengan beberapa tenaga pengolah seluruh tanaman tersebut mampu tumbuh kembang.
Ketut Ardika yang mimiliki jiwa seni dalam melukis pada dingding rumah ditunjuk sebagai ketua Komonitas saat dikonfirmasi faktapers.id, Rabu (11/11) di agro Asri Mesari pukul 11.00 wita mengatakan,
“Rencana ini sebenarnya sudah dri dulu saat menjabat Kades,tapi keinginan belum tercapai karena kendala air. Sekarang kebetulan disaat pandemi Perumda Tirta Hita/ PDAM hadir dengan memberi bantuan CSR berupa bak air dan suplai air, sehingga bisa kita garap dilahan seluas 20 are, Sementara baru 10 are baru kita olah dengan jenis tanaman melon, cabai, terong, mentimun, tomat,, kangkung, bayam, packcoy dan gumitir, dan bibit serta kompos kita produksi sendiri,”papar Ketut Ardika.
Selain lahan terbengkalai seperti itu, Ketut Ardika bersama anggota Komunitas berencana melakukan pengembangan di wilayah lain di Jinang dalem untuk memenuhi ketahanan pangan kusus Desa Jinang Dalem dengan melihat daya tarik ini sangat menjanjikan untuk memenuhi ketahanan pangan masyarakat.
“Sangat ada rencana itu,tapi kita mengupayakan bantuan semacam sumur bor dulu untuk suplay air yang nantinya masing-masing anggota kelompok bisa kelola,”ujar Mantan Kades Jinang Dalem. Des