Skandal Sepakbola Akhir Tahun,  Iwan Bule Dkk Diduga Terima Uang 100.000 Dolar Singapura

1342
×

Skandal Sepakbola Akhir Tahun,  Iwan Bule Dkk Diduga Terima Uang 100.000 Dolar Singapura

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id-Tahukah Anda, bahwa sepak bola Indonesia itu sudah super “bobrok”. Bahkan, sudah super akut. Kalau orang Jawa bilang, “PSSI kuwi benang ruwet campur tir.” Artinya, seperti benang layangan kena tir (aspal), sulit diurai, walaupun minta bantuan ame malaikat. mBah Coco mengedus permainan kotor gaya lama, yang terkesan norak dan kacangan.

Diduga ada anggaran Rp 1 miliar atau dalam kwitansi tertera 100.000 dolar Singapura, yang diberikan kepada orangnya Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan alias Iwan Bule, bernama Joko Purwoko.

Diduga tujuannya sebagai dana komitmen dari Dodi Reza Alex Noerdin, tokoh sepak bola asal Palembang, Sumatera Selatan, ditawarkan sebagai Manajer Tim Indonesia U-20.

Alkisah. Joko Purwoko, menurut sumber mBah Coco, pangkatnya Mayor TNI berkarir di BAIS, adalah orang yang punya jaringan luas. Termasuk, dengan M. Haris dan Dodi Alex Noerdin. Joko, terkesan punya gagasan atau entah disuruh Iwan Bule atau berinisiatif pribadi, untuk mendapatkan sosok Manajer Tim Indonesia, yang dipersiapkan ke FIFA U-20 World Cup 2021 tahun depan.

Cari punya cari, Joko Purwoko bisa membujuk M. Haris orangnya Dodi Alex Noerdin, untuk menawarkan posisi manajer tim nasional U-20, kepada Dodi Alex Noerdin. Karena, jabatan itu dianggap amanah dan sangat mulia oleh Dodi. Yaitu, kebanggaan pencinta bola, sekaligus kepentingan NKRI. Maka, Dodi menyatakan siap-siap saja.

Sejatinya, dari situ, buat mBah Coco menilai, bahwa Dodi Alex Noerdin punya jam terbang, yang tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, pernah mengelola Sriwijaya FC Palembang, hampir 10 tahun. Artinya, mumpuni, bro !!!

Ngomong punya ngomong, akhirnya Joko Purwoko mampu menyakinkan M. Haris dan Dodi Alex Noerdin, untuk mendarat di Jakarta. Joko terkesan optimis dan yakin, bisa menjadwalkan, ketemu langsung dengan Iwan Bule. Dari awal, pembicaraan antara Joko Purwoko dan Dodi Alex Noerdin, memang hanya ingin bertemu langsung dengan Iwan Bule. Agar kepastikan menunjuk Dodi sebagai Manajer Tim Nasional Indonesia U-20, memang diinginkan PSSI, tidak bertele-tele buang waktu.

Dari hasil investigas mBah Coco, sebagai Pemimpin Redaksi Facebook Indonesia, akhirnya, menemukan kepastikan, saat Joko Purwoko memberi jadwal, hari, tanggal, jam dan lokasi pertemuan Dodi Alex Noerdin dengan Iwan Bule.

PERTEMUAN PERTAMA
Berlangsung di Hotel Fairmont, Kawasan Senayan, kamar 1509. Menurut CCTV mBah Coco, kamar tersebut, tempat menginap Rudy Kandra, selama ikui-ikutan gabung dengan Tim Indonesia U-19. Dari CCTV yang didapat mBah Coco, acara leyeh-leyeh silahturahmi berlangsung, Jumat, 26 Juni 2020, sekitar pukul delapan (8) malem waktu Senayan. Dihadiri, pemilik kamar Rudy Kangdra yang kepalanya pitak itu, Dodi Alex Nurdin, M. Haris, dan Joko Purwoko.

Dalam pertemuan tersebut, wajah Dodi Alex Noerdin terkesan sangat kecewa. Karena, janji yang dijadwalkan Joko Purwoko, bisa ketemu Iwan Bule, belum kesampaian. Hanya diwakili Rudy Kangdra. Namun, sebagai pencinta sepak bola, masih punya respect, untuk bisa ngobrol-ngobrol dengan Rudy Kangdra. Awalnya, Joko Purwoko membuka pembicaraan kepada Rudy Kangdra dan Dodi Alex Noerdin, bahwa Iwan Bule, sedang mencari Manajer Tim Indonesia U-20. Kebetulan, Dodi Alex Noerdin bersedia, karena demi “Merah Putih” Indonesia.

Selama kurang lebih dua minggu, Joko Purwoko dan M. Haris masih kontak-kontakan. Dengan tujuan utamanya, bisa mempertemukan Iwan Bule dengan Dodi Alex Noerdin. Lagi-lagi, bisa dijadwalkan ketemu Ketum PSSI Iwan Bule, sesuai janji Joko Purwoko, yang sudah dikomunikasikan.

PERTEMUAN KEDUA
Dua minggu kemudian, kembali dijadwalkan untuk ketemuan yang berlangsung di Hotel Fairmont, di kamar yang sama, masih kamarnya Rudy Kangdra, 1509, pada pukul 20.00 waktu Kawasan Senayan.

Dalam pertemuan tersebut, tetap dalam formasi yang sama, seperti pertemuan perdana, yaitu Rudy Kangdra, Joko Purwoko, Dodi Alex Noerdin dan M. Haris. Lagi-lagi, Joko Purwoko, gagal mendatangkan Ketua PSSI, Iwan Bule. Hanya saja, kali ini Dodi Alex Noerdin tidak kecewa, karena sudah ada harapan, bahwa surat penunjukan sebagai Manajer Tim Indonesia U-20, sedang disiapkan oleh Iwan Bule.

Dari CCTV mBah Coco, obrolan di kamar 1509, sudah ada titik terang buka-bukaan angka meteran (istilahnya), sebagai dana persahabatan. Samar-samar angkanya berkisar antara Rp 20 sampai 30 miliar. Hanya saja, Dodi Alex Noerdin menolak, jika ada dana-dana seperti itu. Pasalnya, keinginan untuk menjadi Manajer Tim Indonesia U-20, bukan dari ambisi dan kemauan Dodi Alex Noerdin. Melainkan, inisiatif Joko Purwoko.

Malam itu, deal-deal yang diminta Joko Purwoko dan Rudy Kangdra kepada Dodi Alex Noerdin, tidak menemukan jalan kompromi. Hanya satu, yang diminta Dodi Alex Noerdin, jika PSSI lewat Iwan Bule menghendaki dirinya ditunjuk secara resmi, sebagai Manajer Tim Indonesia U-20, maka soal finansial dan kebutuhan operasional Tim Indonesia U-20, unlimited alias, nggak perlu diragukan siap dikucurkan Dodi.

“Jika untuk NKRI, saya tak akan berhitung soal duwit untuk kebutuhan tim Indonesia,” kata Dodi kepada Rudy Kangdra dan Joko Purwoko. Hanya, Dodi menolak ada “dana pelicin.” Karena yang paling utama harapn Dodi. Kapan Iwan Bule bisa ketemu dengan dirinya? Itu yang selalu diutarakan Dodi Alex Noerdin sejak pertemuan perdana.

PERTEMUAN KETIGA
Akhirnya, Joko Purwoko sukses mempertemukan Iwan Bule dengan Dodi Alex Noerdin. Lokasinya, hasil pantauan mBah Coco, ada di Restaurant Hurricane Jl. Gunawarman. Jakarta Selatan. Pada hari Senin, 6 Juli 2020. Ajakan makan siang disambut secara harmonis. Pertemuan Ibul dan Dodi, hanya empat mata. Sedangkan, posisi Joko Purwoko hanya di luar restoran.

Dari silahturahmi Iwan Buloe dan Dodi Alex Noerdin, berakhir sangat bahagia. Keduanya, sepakat untuk saling mendukung untuk prestasi Tim Indonesia U-20. Iwan Bule, sepakat akan menyiapkan surat penunjukan kepada Dodi Alex Noerdin, sebagai Manajer Tim Indonesia U-20. Namun, sebelum selesai leyeh-leyeh dan makan siang Senin itu berakhir. Iwan Bule berpesan, bahwa sambil menunggu surat penunjukan, Dodi disarankan ketemu lagi dengan Rudy Kangdra dan Joko Purwoko. Apa maksudnya ya?

Dalam dua minggu sebelum dilakukan dana persahabatan. Antara Joko Purwoko dan M. Haris masih tawar menawar. Pesan dari Dodi Alex, jika berkenan untuk disiapkan dana persahabatan sebagai komitmen membantu “Garuda Muda”. Disarankan oleh Dodi, setelah surat penunjukan dari PSSI, sebagai Manajer Tim Indonesia U-20 keluar. Yang diucapkan Dodi hanya siap sebesar Rp 2 miliar.

Tarik ulur masalah pemberian dana persahabatan. Dari hasil investigasi mBah Coco, terkesan alot. Joko Purwoko meminta Rp 2 miliar di awal, sedangkan Dodi lewat M. Haris tidak tertarik penawaran yang diberikan Joko. Akhirnya, Dodi memutuskan untuk memilih kompromi. Rp 1 miliar di depan, dan setelah surat penunjukan dari PSSI, Rp 1 miliar sisanya dilunasi. Akhirnya, disetujui oleh keduabelah pihak.

PERTEMUAN KEEMPAT
Dua minggu berikutnya, tepatnya tanggal 22 Juli 2020, sekitar pukul 14.00 waktu kawasan Mall FX Sudirman. Dari Palembang, M. Haris bergegas menuju lantai 14, kantor PSSI, sambil membawa uang segepok, tanpa Dodi. Di ruangan meeting di kantor PSSI, sudah menunggu Joko Purwoko. Sambil ngobrol basa-basi, sempat didatangi Indra Sjafri di ruangan. Hanya saja, Indra Sjafri tidak mengetahui ada “deal-deal” penyerahan dana perhabatan untuk berkomitmen.

Akhirnya, M. Haris memberikan dana persahabatan sebagai komitmen Dodi Alex Noerdin bersama PSSI, untuk sama-sama mengawal Tim Indonesia U-20, dalam event FIFA U-20 World Cup, yang akan berlangsung 20 Mei – 12 Juni 2021 nanti.

Dari tas M. Haris keluarlah duwit berupa dolar Singapura, senilai 100 ribu, yang menurut mBah Coco kurang lebih Rp 1 miliar. Joko Purwoko setuju menerima duwit segitu, dengan kwitansi yang sudah disiapkan M. Haris dari titipan Dodi Alex Noerdin. Dan, sisanya akan diberikan, setelah surat penunjukan PSSI kepada Dodi dikeluarkan.

TAR-SOK dan TAR-SOK
Sejak 22 Juli 2020, komunikasi antara Joko Purwoko dan M. Haris yang ditugaskan Dodi, masih berlangsung. Namun, sejak Juli hingga November 2020 lalu, banyak sekali jonja-janji yang terkesan, PSSI tidak memiliki komitmen, untuk mengeluarkan surat penunjukan Dodi Alex Noerdin, sebagai Manajer Tim Indonesia U-20.

Dodi Alex Noerdin dan M. Haris punya banyak jaringan pertemanan dengan pemilik klub, gubernur, walikota atau bupati. Bahkan, dari 15 anggota EXCO PSSI pun, semuanya saling kenal dan berteman. Khususnya, dengan Iwan Budianto, Yunus Nusi, Haruna Sumitro, Juni Rachman dan Endri Erawan.

Selama penantian menunggu surat penunjukan sebagai Manajer Tim Indonesia U-20. Banyak alasan yang nongol dari kantor PSSI. Menurut sumber mBah Coco, banyak sekali cengkoneknya. Ada yang bilang, agar Dodi bersabar. Ada yang bilang Dodi mendingan masuk dulu sebagai Manajer Tim Indonesia U-16 yang diasuh Bima Sakti.

Selama hampir enam bulan, sejak dana persahabatan diterima Joko Purwoko. Antara M. Haris dan Dodi sering saling marah-marahan. Karena, PSSI dianggap tidak berkomitmen. Bahkan, Dodi dan M. Haris, sempat minta dana persahabatan dikembalikan.

Namun, Joko Purwoko bilang, bahawa dananya sudah dibagi dua. 50% untuk Yunus Nusi, sedangkan 50% lagi digunakan oleh Rudy Kangdra dan Joko Purwoko, digunakan untuk membayar mobil sewaan Shin Tae-yong, dan juga untuk entertaint Iwan Bule. Sedangkan, 50% yang diambil Yunus Nusi, katanya untuk bayar karyawan PSSI yang sudah hampir empat bulan, sejak Februari – Juni 2020.

Saat ditagih terus menerus diantara para EXCO PSSI yang mengetahui ada transaksi dana persahabatan. Masih mencoba memberi harapan palsu. Bahwa, dana yang sudah diberikan 100 ribu dolar Singapura, segera diganti. Karena, MolaTV segera kucurkan dana sisa kontrak dengan PSSI, pada tahun ke-3, sejak 2019.

Saking marahnya Dodi Alex Noerdin, akhirnya Oktober lalu, membuat statment lisan kepada Yunus usi, Iwan Budianto, Rudy kangdra dan Joko Purwoko. Ada tiga (3) opsi statmennya. 1. Segera dikeluarkan surat penunjukan Dodi sebagai Manajer Tim Indonesia U-19. 2. Kembalikan dana persahabatan sebesar 100 ribu dolar Singapura. 3. PSSI wajib membuat surat hutang sebesar 100 ribu dolar Singapura kepada Dodi Alex Noerdin.

Namun, semuanya selalu dijawab tas-sok dan kembali dijawab tar-sok. Tanggal 8 Desember 2020 lalu, Dodi dan M. Haris punya kesempatan untuk kembali menagih jonja-janji Joko Purwoko atas nama PSSI. Ketika Menpora Zainuddin Amali melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Jakabaring, untuk melihat dari dekat persiapan Palembang, sebagai salah kota yang dipilih FIFA, sebagai bagian dari enam (6) kota di Piala Dunia U-20 nanti.

Kebetulan, Zainuddin Amali didamping Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto dan plt PSSI Yunus Nusi. Namun, lagi-lagi jawaban kedua anggota EXCO PSSI itu, saat ditemui Dodi dan M. Haris di Palembang, lagi-lagi terucap dengan kata-kata standart. Yaitu, tar-sok dan tar-sok. Sungguh terlalu, bukan?

Bagi mBah Coco, ini peristiwa skandal yang sngat memalukan bagi pengurus PSSI dibawah Iwan Bule. Dari hasil investasi, Iwan Bule nggak mungkin, nggak tau. Karena, saat pertemuan ke-3, di Restorant Hurricane, ada sinyal yang diucapkan Ibul, silahkan berhugungan kembali dengan Rudy Kangdra dan Joko Purwoko.

Pemerintah Indonesia yang sudah berdarah-darah mengeluarkan dana untuk keperluan Tim Indonesia U-20, dengan menggelontorkan Rp 56 miliar. Ternyata nggak ada artinya. Buktinya, anggota EXCO dan pengurusnya, masih cari uang recehan. Dan, terbukti melakukan “tipu-tipu kelinci”.

Peristiwa ini sangat memalukan. Karena, sebagaian anggota EXCO yang disebutkan mbah Coco di atas, sudah mengetahui ada dana persahabatan sebesar 100 ribu dolar Singapura, yang sudah menclok di kantong-kantong pengurus PSSI. Sekali lagi, ini skandal terbesar sepak bola nasional, yang baru seumur jagung, sejak 2 November 2019 dilantik KONI dan mendapat restu Istana, menemui Jokowi.

Terlait hal ini, Iwan Bule saat dikonfirmasi Faktapersmid melalui WA hari ini, tidak menjawab. Uaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *