Singaraja.Bali, Faktapers.id –Nelayan Nyoman Indrawan(38) asal Banjar Belimbing, Desa Penuktukan KecamatanTejakula /Buleleng menghilang di tengah laut saat melakukan aktivitas memancing ketengah laut Minggu (11/10) pukul 16.30 Wita bersama iparnya, untuk mencari ikan dengan menggunakan Perahu berbahan Kayu. Dan sampai saat ini belum diketemukan.
Peristiwa terjadi saat tengah laut yang sudah jauh dari daratan, korban duduk di belakang tepat diatas mesin, posisi mesin masih hidup dan perahu berlayar tepat pukul 17.30 Wita. Tetapi korban mendadak jatuh ke dalam laut.
Pencarian Basarnas pun saat itu pupuh, hingga diputuskan korban Indrawan telah hanyut dibawa arus laut. Keluarga pun kendati pasrah akan keberadaan korban, tapi kini mengambil inisiatif untuk dibuatkan upacara Ngaben secara umat Hindu.
Selalu anggota penyelam, kini para rekanya mulai berdatangan ke rumah duka, termasuk DPRD Buleleng bersama para penyelam membawa sumbangan sembari mendoakan arwah Indrawan dapat diterima disisi-Nya.
Keluarga yang menerima kedatangan rombongan DPRD Ketut Dody Tisna menyambut baik, dengan membawa seberapa kebutuhan upacara.
Kesedihan menyelimuti rumah duka di malam ini, karena kepergian korban Indrawan 2 bulan lebih tanpa tanda diterima sang istri Luh Purna Wati.
Seluruh kerabat mengucapkan bela sungkawa sembari menyelimuti duka sang penyelam yang pergi tanpa kabar.
Kepada Faktapers.id Rabu (23/12) Dody Tisna didampingi istri korban Luh Purna Wati dan salah satu iparnya mengatakan tidak ada tanda ke istri sama sekali. Akan tetapi pada iparnya minta rokok ke bapaknya.
Kata Dawan yang disampaikan kepada seorang paranormal mengatakan, jangan dipikirkan. Anaknya mohon dijaga kedua-duanya, jangan diabaikan. Kata dia sudah meninggal dengan posisi tangan turun kaki naik karena serangan jantung saat itu.
Sebelumnya saya minta rokok kepada bapak tapi tidak dikasih harus minta sama Dawan dan si Ketut adiknya paling kecil katanya harus di rumah tinggal atau di Singaraja. Tidak boleh tinggal di Denpasar supaya ada membantu bapaknya. Dan anehnya minta cari pohon yang digunakan bonsai. Serta minta buat kandang untuk anak itik (unggas). Cuman itu tanda- tandanya setelah ke pergian dawan,
Istrinya sempat membuat sesajen ngayudang baju singlet (buang baju) dan dimimpi dawan pulang memakai baju tersebut dan bilang masih jalan-jalan.
Sementara Dody Tisna sembari menjenguk kegiatan persiapan prosesi Ngaben Rabu malam sampai pukul 21.45 dirumah duka mengatakan,
“Melihat situasi cerita yang di sampaikan pihak keluarga maupun rekan sesama penyelam, jelas merasa tidak percaya dan merasa kehilangan teman yang ikut berjuang menjaga konservasi karang kita terutama wilayah Tejakula dan sekitarnya.
Disamping itu, melihat jatuhnya korban sepertinya sudah tidak berdaya seakan-akan itu sudah menjadi jalan hidupnya.
“Namun kami selaku umat manusia mengiklankan kepergian rekan Indrawan. Dan saya berharap pihak keluarga yang di tinggalkan agar tabah dan tetap mendoakan mudah-mudahan masih akan tetapi kalau memang sudah mari ikhlas smoga arwahnya Indrawan mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya,”ujar Dody Tisna. Des