Headline

Siswi SMA Buleleng Disetubuhi di Hotel, Pelaku Ancam Sebarkan Foto

11769
×

Siswi SMA Buleleng Disetubuhi di Hotel, Pelaku Ancam Sebarkan Foto

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali, Faktapers – Ada-ada saja ulah pelaku,  ancam korbannya yang masih berstatus siswi SMA prempuan berinisial KY (17) asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng,menjadi korban persetubuhan pria yang dikenal lewat sosial media (sosmed).

Korban mengaku dipaksa setelah di ancam akan menyebarkan fotonya di sosmed,Kamis, (24/12) lalu.

Atas kejadian itu,korban yang masih berstatus pelajar diantar orang tuanya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Buleleng,Sabtu (26/12).

Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Triharyanto,membenarkan adanya laporan dugaan kasus persetubuhan anak di bawah umur.

“Unit PPA Satreskrim memang telah menerima laporan pengaduan dugaan persetubuhan anak di bawah umur,”jekas AKP Vicky.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman atas laporan tersebut.

Peristiwa dugaan persetubuhan itu terjadi di sebuah penginapan jalan Pulau Obi Kelurahan Banyuning,Singaraja.

“Korban mengaku dipaksa  melakukan persetubuhan dengan mengancam akan menyebarkan foto syur miliknya di media sosial,”tambah AKP Vicky.

Sebelumnya, kemungkinan hal tersebut didahului komunikasi melalui sosmed dan saat kejadian itu,korban baru pertama bertemu pelaku.

“Antara korban dan pelaku sebelumnya sempat berpacaran melalui media sosial dan baru pertama kali bertemu. Kemungkinan terjadi komunikasi yang mengakibatkan korban sempat mengirimkan foto. Dan itu sepertinya dijadikan senjata untuk memaksa korban,”katanya.

AKP Vicky mengatakan, pelaku sudah sempat menyebar foto tersebut melalui WhaatsApp, sehingga pelaku  menuruti kemauan pelaku.

“Penyidik telah turun ke TKP untuk mengecek CCTV di penginapan tempat terjadinya persetubuhan tersebut. Dan juga telah mengantongi nomor pelaku yang digunakan untuk berkomunikasi dengan korban, namun tidak aktif. Nantinya Tim IT kami akan lacak,”ucapnya.

Mengingat korban  masih di bawah umur, polisi akan melakukan pendampingan dengan melibatkan psikolog. Korban dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan visum.

“Saat ini korban masih trauma. Nanti setelah dilakukan pengembangan pemeriksaan, barulah bisa kami beberkan,” tambahnya.

Kendati hanya mengenal wajah, namun dari pengakuan korban tidak mengenal pasti identitas pelaku termasuk usianya.

“Identitas pelaku belum diketahui. Karena antara korban dengan pelaku komunikasinya hanya melalui WhatsApp. Kami masih lakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini, termasuk mengungkap identitas pelakunya,”tandasnya. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *