Headline

Perannya Tak Disorot, Ternyata Srikandi Cantik TNI AL  Ini Pertaruhkan Nyawanya Untuk Korban Gempa Sulbar

260
×

Perannya Tak Disorot, Ternyata Srikandi Cantik TNI AL  Ini Pertaruhkan Nyawanya Untuk Korban Gempa Sulbar

Sebarkan artikel ini

Mamuju.  Faktapers.id – Sabtu, 23 Januari 202,  Parkir tidak hanya identik dengan kendaraan roda dua atau empat. Di kapal rumah sakit terapung KRI dr Suharso-990, ada petugas yang mengatur lalu lalang pesawat terbang (Helikopter).

Petugas khusus ini layaknya “tukang parkir”. Memberikan isyarat dengan gerakan tangan, memberi kode ke pilot, dan memberikan arahan posisi parkir pesawat dengan benar. Tukang parkir elit ini tidak hanya punya keahlian khusus tapi juga mempertaruhkan nyawa mereka. Ancaman terkena baling-baling Helikopter dan hempasan mesin helikopter mengancam nyawa mereka setiap saat.

Srikandi TNI AL tersebut  Adalah Flying deck officer Letda Laut (S/W) Dita Ayu Wardani . Sehari-hari dia bertugas sebagai Kadeplog di KRI dr. Suharso -990. Ia tampak tenang dan elegan saat memandu memarkirkan helikopter ke atas kapal yang dikenal dengan sebutan rumah sakit terapung di perairan Mamuju, Sulbar.

Peran Letda Laut (S/W) Dita Ayu Wardani Titha inilah yang dinilai amat penting dalam memberi akses dan sistem lalu lalang Helikopter di atas KRI medis tersebut.

“Setelah Kasal Laksamana TNI Yudo  Margono, SE., MM  memerintahkan agar TNI AL membentuk Satgas Bencana untuk gempa Sulbar dan kamipun turut bergabung dalam satgas tersebut dan langsung bergerak  melakukan kegiatan misi kemanusiaan sampai mendapatkan perintah lebih lanjut” ujarnya saat di temui di atas KRI dr Suharso-990, Sabtu (23/1/ 2021).

Sebagai petugas parkir helikopter, istilah resminya Ground Marshall (GM), Dita  biasanya akan berdiri tegak di sebuah titik dan memberikan aba-aba visual ke pilot.

Penumpang mudah mengenalinya dengan seragam khusus dan tangannya tidak akan berhenti bergerak ketika ada helikopter berjalan. Selain komunikasi dengan ATC, pilot juga harus berhubungan dengan Pelda Rohmanto dan sejawatnya setiap hendak parkir helikopter. Meski terlihat ringan, sejatinya profesi Titha juga berisiko. Termasuk dari ancaman angin dan benda yang terbang di sapu baling-baling helikopter.

Jika salah dalam memarkirkan helikopter, bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, yang ditugaskan untuk menjadi juru parkir juga harus punya keahlian khusus. Bahkan, harus melalui jenjang pendidikan yang khusus.

Meski tak tampak, peran Dita Ayu Wardani  dalam misi kemanusiaan di Gempa Sulbar cukup besar. Helikopter yang dipandunya inilah yang berhasil menembuh daerah terisolir dan medan yang tak terjangkau kendaraan roda dua dan empat. Anchank

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *