Headline

Kegiatan Harlah Nahdlatul Ulama di Klaten Ditunda

×

Kegiatan Harlah Nahdlatul Ulama di Klaten Ditunda

Sebarkan artikel ini

 

Klaten, faktapers.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Klaten, H Mujibburahman menegaskan pelaksanaan Hari Lahir (Harlah) NU ke-95 Tahun yang rencananya diperingati pada Hari Minggu 31 Januari 2021 besok pagi kegiatannya resmi ditunda.

“Sehubungan dengan adanya Wabah Virus Corona, maka sebagai bagian upaya kita untuk membangun kewaspadaan dan membantu pemerintah dalam mencegah meluasnya penularan virus tersebut, maka pada hari minggu (31/1/2021) besok hanya akan menggelar kegiatan doa bersama demi keselamatan bangsa,” katanya.

Menurutnya, sampai saat ini PCNU Klaten belum memperkirakan sampai kapan penundaan tersebut berlaku sampai ada pemberitahuan selanjutnya. Meski sebelumnya, rencana Harlah NU tersebut akan diisi dengan kegiatan donor darah dan seminar deradikalisasi.

“Langkah ini diambil bukan karena kepanikan atau kecemasan, namun semata-mata untuk kemaslahatan bersama, terkait pelaksanaan doa bersama akan dilakukan secara kondisional dikarenakan menghormati kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan PPKM,” tegas Ketua PCNU Klaten ini.

Mujibburahman mengatakan, NU sebagai organisasi sosial keagamaan memiliki komitmen yang tinggi terhadap gerakan kebangsaan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, NU menyatukan tiga pilar Ukhuwah diantaranya Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Inshaniah.

“Menurut rencana Harlah NU dilaksanakan dengan berbagai kegiatan seperti doa bersama, donor darah, seminar deradikalisasi, namun dikarenakan ada PPKM kegiatan tersebut diundur,” tegas dia, di Kantor PCNU Ceper, Klaten, Jumat (29/1/2021).

Rois Syuriah NU Klaten, KH Muchlis Hudaf mengharap, doa restu kepada seluruh warga masyarakat Indonesia dari Harlah NU kedepan mampu mengawal NKRI dengan cara yang santun dalam berbangsa dan bernegara dengan mengedepankan toleransi terhadap perbedaan.

“Ada tiga hal yang dipesankan dalam momentum Harlah, yaitu cara santun berbangsa dan bernegara, mengedepankan toleransi terhadap perbedaan pendapat serta memegang teguh NKRI dibawah Pancasila dan UUD 45,” tutupnya. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *