Headline

Sukmawati Soekarnoputri Memeluk Agama Hindhu, Keluarga Balai Agung Harapkan Tidak Mengkuti Aliran Lain

1082
×

Sukmawati Soekarnoputri Memeluk Agama Hindhu, Keluarga Balai Agung Harapkan Tidak Mengkuti Aliran Lain

Sebarkan artikel ini

Singaraja, Faktapers.id –Putri Sang Proklamator tercinta Suekarno anaknya yang bernama Sukmawati Soekarnoputri resmi memeluk agama Hindu dan meninggalkan Islam.

Sukmawati mengikuti agama yang dianut neneknya bernama Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, yang lahir di Singaraja.Bali Kelurahan Liligundi. Berdasarkan data dari Dinas Sosial dan situs web Kepustakaan Presiden diketahui bahwa Ida Ayu Nyoman Rai Srimben lahir pada tahun 1881 sebagai Warga Negara Indonesia, berasal dari pasangan Nyoman Pasek dan Ni Made Liran.

Keabsahan Sukmawati Soekarnoputri memeluk agama Hindhu dibuktikan dengan upacara Sudhi Wadani yang akan di gelar tepat pada hari kelahiran Sukmawati 26 Oktober 1951 di Balai Agung tempat kediaman neneknya pada Selasa 26 Oktober 2021.

Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno Kelahiran yang kini berusia 70 tahun

Sebelum pada puncak acara Sudhi Wadani yang akan di gelar di Balai Agung, ritual pembersihan diri dilaksanakan di pinggir pantai Dusun Banyualit Desa Kalibukbuk kawasan Lovina. Ritual keluarga tersebut hanya dihadiri beberapa orang saja pasalnya kegiatan keluarga numun tetap dihadiri Kelian Adat Banyualit dan keluarga besar dari Balai Agung.

Menurut keluarga dari Balai Agung, Gde Made Swardhana selaku Jro Mangku di Merajan Pasek Tatar Balai Agung , kepada awak media Senin (25/10) sebelum Ritual pembersihan diri Sukmawati digelar menerangkan,

“Tujuannya adalah untuk mengembalikan lagi pada posisi yang sebelumnya menganut Muslim sekarang mau di Hindhukan, proses itu disebut Pelukatan(Melukat), Ngeruat. Upacara sesuai dengan rangkaian yang dirancang oleh Ida Pandita Sri Empu, nanti apa petunjuk Ida Empu itu yang dilaksanakan pertama pembersihan diri baik badan kasar dan rohani yaitu dengan mandi di laut cuman akan dilakukan hanya pengambilan air laut saja dan disiramkan tidak sampai basah kuyup,”ujar Mangku Gde Made Swardhana

Lebih lanjut diungkapkan, Ritual pembersihan diri dengan berbagai sarana(Banten/ Sesajen) telah lengkap sesuai aturan umat Hindhu kepada Sang Pencipta Alam dengan manifestasinya disebut Dewa Baruna (Sanghyang Baruna) sang penguasa laut.

Selanjutnya tepat di hari lahirnya Diah Mutiara Sukmawati Suekarnoputri ke-70, 26 Oktober 2021 ritual penyucian diri dilaksanakan di Balai Agung dan Sah dinyatakan resmi memeluk Agama Hindhu,

“Beliau yang minta besok 26 Oktober 2021 tepat hari lahirnya ke-70 hari yang baik dalam kalender bali di sebut Anggar Kasih Julungwangi dilakukan penyucian diri dan pernyataan beliau Sah memeluk agama Hindhu, yang akan dipimpin PHDI Buleleng dengan membuat pernyataan sumpah janji. Setelah proses itu selesai secara formal sudah menyatakan diri sebagai pemeluk Hindhu dan tentu secara adat dilaksanakan terlebih dahulu proses tiga bulanan, otonan, metatah(potong gigi) secara simbolis dan dilanjutkan ke Pura atau merajan Balai Agung,”ujar Mangku Gde Made Swardhana.

Menariknya kata Jro Gde Made Swardhana, kendati proses ritual itu dilaksanakan secara umum tetapi menelan biaya upacara adat tersebut hampir 80 juta,

“Kalau proses upacara sih sederhana sekali, dari kami keluarga siap mengeluarkan biaya banten semuanya tetapi dari ibu membantu 20 juta, tidak diberikan biayapun kami sekeluarga sudah siap,”imbuh Jro Mangku Gde Made Swardhana

Tokoh Balai Agung berharap dengan agama Hindhu yang dianut oleh Sukmawati diharapkan dapat menjalani agama Hindhu dengan baik,”Jalani Hindhu dengan baik, jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal yang tidak diinginkan atau kembali lagi dengan agama asal. Kami juga dari keluarga tidak akan henti membingbing beliau dengan ajaran-ajaran yang benar sesuai tata kerama pemeluk agama Hindhu dan jangan mengikuti ajaran lain yang nantinya menyesatkan dan dapat membuat konflik pada orang lain. Kalau ajaran Hindhu yang benar dilaksanakan pasti akan menemui jalan yang baik,”terang Gde Made Swardhana. Des

Por isso, é Clique aqui essencial saber como atender clientes hipertensos na farmácia ou não haverá estímulo para liberação do óxido nítrico. Este produto também pode ser tomado em maior dosagem 240 mg.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *