Faktapers.id – Pernyataan terkait kualitas kampus diukur dari bayaran kuliah , yang dilontarkan Ketua APTSI wilayah IV Banten menyindir salah satu Kampus di wilayah Tangerang, yaitu Universitas Pamulang (Umpan) beberapa waktu lalu menimbulkan kontroversi.
Kritikan mencuat dari berbagai kalangan utamanya Alumni dan Mahasiswa Kampus Unpam yang menilai keberatan, atas pernyataan tersebut. Seperti yang diutarakan oleh
Alfa dera mahasiswa Pascasarjana manajemen UNPAM yang menegaskan bahwa kualitas pendidikan tidak dilihat dari berapa biaya kuliah.
“Ada banyak faktor yang mempengaruhi, kualitas sebuah kampus. Tidak hanya berbicara soal biaya, maka jika ada statement yang meragukan kualitas universitas hanya karena biaya murah adalah cara berpikir yang tidak tidak tepat,” Ucap Alfa, Kamis 18 Maret 2020.
Menurut dia, kalau menitikberatkan pada masalah biaya maka tentunya kampus tersebut hanya bertujuan komersial. Sehingga mutu pendidikan mahasiswa, tidak bisa disangkut pautkan dengan pembiayaan.
“Biaya besar juga, bukan berarti mutu atau kualitas pendidikannya bagus. Percuma dipungut besar tetapi digunakan bukan untuk kepentingan pendidikan siswa malah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kampus baik gaya hidup kebutuhan rumah tangga ,membeli kebutuhan pribadi,” tegasnya.
Selain itu, Alfa menuturkan aksi protes yang rencananya akan dilakukan oleh Mahasiswa dan Alumni Unpam pada Sabtu besok, dinilainya merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, pendidikan harus dikembalikan pada marwahnya, yaitu mendidik generasi muda harapan bangsa bukan sekadar berorientasi pada uang.
“Momen ini kami rasa tepat untuk mengembalikan Marwah pendidikan kepada pakem awalnya untuk mencerdaskan bangsa bukan untuk kepentingan komersial
Stop komersial pendidikan,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia atau APTISI Abas Subarya meragukan kualitas Universitas Pamulang yang membuka cabang diserang Banten, dengan biaya murah. Pernyataan tersebut sempat viral di media sosial. (kornel)