Jakarta, Faktapers.id – Jalur tol Cinere-Pamulang ke Bandara Soetta telah dioperasikan. Dalam waktu dekat akan tembus ke Depok dan Cisalak. Ruas Cisalak-Cibitung-Rorotan Priok, sepanjang 59,3 km, masih dikerjakan.
Dengan tiga landasan pacu dan tiga terminal besar, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bisa melayani 1.200 penerbangan, dalam kondisi normal sebelum pandemi. Separuh terbang dan separuhnya mendarat. Frekuensi penerbangannya setingkat dengan Bandara Changi di Singapura. Akses jalan darat dari dan menuju Soetta terus ditambah kapasitasnya.
Terkait kemudahan akses menuju Bandara Soetta itulah Presiden Joko Widodo meresmikan dua ruas jalan tol sekaligus, yakni Serpong-Cinere dan ruas Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran.
Pada Kamis 1 April 2021 lalu peresmiannya digelar di Gerbang Tol Pamulang, Tangerang Selatan, Provinsi Banten. “Alhamdulillah, pada pagi hari ini jalan tol Serpong-Cinere di ruas Serpong-Pamulang dan jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran telah selesai dan dapat digunakan,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Jalan tol Serpong-Cinere sendiri memiliki panjang 10,2 kilometer, dan terdiri atas seksi 1 Serpong-Pamulang sepanjang 6,5 km dan seksi 2 Pamulang-Cinere sepanjang 3,6 km. Adapun panjang jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran ialah 14,2 km. Secara keseluruhan panjang ruas jalan tol baru itu mencapai 26,4 km, dengan catatan seksi Pamulang-Cinere (3,6 km) masih 86 persen selesai.
Dalam waktu dekat, ruas jalan tol itu akan terhubung ke seksi Cinere-Depok 5.5 km yang kini masih dibangun. Bila seksi ini selesai maka ruas tol ini akan terkoneksi ke jalan tol Antasari-Depok, lewat simpang susun (interchange) Krukut. Namun, seksi jalan tol dari Kota Depok ke Krukut dan simpang susunnya masih dikerjakan. Jalan tol Antasari-Depok (21 km) itu sendiri akan menjadi akses utama dari Kota Depok ke Kawasan Antasari-Cipete, Jakarta Selatan.
Ruas tol Bandara Soetta-Cengkareng-Batuceper-Kunciran-Serpong-Cinere-Depok itu merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 sepanjang 110,4 km yang akan berujung di Cilincing, Tanjung Priok. Dari Depok, JORR 2 itu bergerak ke timur lewat seksi Depok-Cisalak yang sudah beroperasi sejak 2012. Di Cisalak ada interchange untuk memberi akses ke jalan tol Jagorawi. Yang arah lurus ke Cibitung, untuk kemudian bergerak ke utara, kemudian ke barat menuju Rorotan, Tanjung Priok. Ruas Cisalak-Cibitung panjangnya 25,4 km, sedangkan dari Cibitung ke Rorotan 33,9 km menyusuri kawasan utara Kota Bekasi. Kedua ruas itu sedang dikerjakan konstruksinya, dan ditargetkan bisa rampung sebelum 2024.
Tanpa harus menunggu JORR 2 itu selesai, keberadaan jalan tol Serpong-Cinere akan menjadi salah satu alternatif akses warga Pamulang dari dan menuju ke BSD, selain menjadi akses paling dekat ke Bandara Soetta.
“Pengoperasian jalan tol ini sangat dinantikan masyarakat, terutama masyarakat Tangerang dan Tangerang Selatan karena dapat menjadi alternatif, juga sebagian masyarakat Jawa Barat dan Jakarta bagian selatan untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta,” terang Presiden Jokowi.
Jalan tol itu juga diyakininya akan melancarkan mobilitas masyarakat, memecahkan kemacetan lalu-lintas yang selama ini menumpuk di kota Jakarta, dan memudahkan mobilitas komuter baik Jakarta maupun kota-kota lain di sekitarnya. Selain itu, jalan tol juga bisa melancarkan distribusi barang ke berbagai kawasan yang dilalui, sehingga menghemat waktu tempuh dan akan menurunkan biaya logistik.
Presiden Jokowi menyatakan jalan tol tidak hanya menghubungkan antar wilayah dan antar daerah, tapi juga meningkatkan daya saing daerah dan membangkitkan ekonomi di kawasan sekitarnya. Disamping itu, kehadiran jalan tol ini juga akan mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru dan mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi yang produktif.
“Saya minta agar pemerintah daerah menjadikan infrastruktur ini sebagai sebuah keunggulan dan modal penting untuk menarik investasi,’’ kata Presiden Jokowi. Dengan demikian, akan lebih banyak lagi investasi datang, lebih banyak usaha-usaha baru yang dapat dikembangkan, dan ini akan membuka lapangan kerja yang luas.
Lingkar Luar
Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang kini sedang dikebut itu adalah jalan tol lingkar Jakarta yang ketiga. Yang pertama ialah Jakarta Inner Ring Road Toll (Lingkar Dalam Kota), bertolak dari Cawang, Jakarta Timur, berupa elevated toll road (jalan layang), melewati Jl DI Panjaitan, Jl A Yani, hingga Tanjung Priok. Jalan tol itu kemudian berbelok ke barat di atas Jl Yos Sudarso, melewati Ancol, hingga ke Pluit.
Dari arah Cawang pula, jalan tol (nonelevated) menyusuri Jl MT Haryono, Gatot Soebroto, S Parman, dan bertemu dengan ujung jalan tol Yos Sudarso di Pluit. Seluruhnya 37 km panjangnya. Jalan lingkar dalam ini dibangun antara 1986-1996. Dari Pluit, jalan tol ini terkoneksi ke Jalan Tol Profesor Dr Sedyatmo, sepanjang 13 km, ke Bandara Soekarno-Hatta. Jalan Tol Sedyatmo itu mulai berfungsi sejak 1985, bersamaan dengan diresmikannya Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden Soeharto.
Dalam masa Pemerintahan Presiden Soeharto itu pula, JORR 1 mulai dibangun. Ruas pertama yang digarap ialah Kampung Rambutan-Pondok Indah sepanjang 14,3 km. Pada era Presiden Megawati, JORR 1 ini bertambah sedikit, yakni seksi Kampung Rambutan-Ceger-Hankam dan Pondok Indah ke Veteran, seluruhnya 6,4 km.
JOR 1 yang panjang seluruhnya 65 km itu 90 persen selesai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika Presiden SBY berakhir masa jabatannya di 2014, tinggal tersisa dua seksi saja, yakni Joglo-Ulujami (2 km) dan Cilincing-Tanjung Priok (5km) yang kemudian diselesaikan oleh Presiden Jokowi. Bila di satu sisi berujung di Tanjung Priok, sisi yang lain JORR 1 ada di Penjaringan, Jakarta Barat, tempat ia masuk ke Jalan Tol Sedyatmo menuju Bandara Soetta.
JORR 1, JORR 2, dan Jakarta Inner Ring Road adalah jalur akses menuju Bandara Soekarno-Hatta sekaligus Pelabuhan Tanjung Priok. Perlu waktu 40 tahun untuk membangun prasarana ini.
Ketika Presiden Joko Widodo menjabat sejak 2014, cetak biru JORR 2 juga sudah ada, dan bahkan seksi Cisalak-Depok sepanjang 4 km sudah ada.
Bila proyek ini seluruhnya selesai sebelum 2024, maka JORR 2 akan menjadi warisan dari era Presiden Jokowi yang akan tercatat oleh sejarah. Pada waktu mulai menjabat 2014, di Indonesia baru ada 740 km jalan tol. Pada akhir 2020, panjangnya sudah melar menjadi sekitar 2.300 km.[]