Singaraja.Bali.Faktapers.id- Warga Desa Sekumpul ancam bakar Yayasan Sahabat Peduli Kasih yang beralamat di Banjar Dinas Dauh Teben, Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali dengan 1 jirigen yang berisi bensin disertai korek.
Peristiwa yang sempat menggerkan pihak Yayasan akibat kedatangan Made Sukeraja (46) warga Sekumpul ayah dari KMT yang didik di Yayasan dan bersekolah SMA Sawan.
Kedatangan Sukeraja mengancam Yayasan dengan membawa perlengkapan bensin dan korek untuk membakar bangunan Yayasan Sahabat Peduli Kasi yang sering digunakan sebagai panti asuhan menampung anak-anak kurang mampu.
Pengelola Panti, Jro Mangku Wijaya Dangin atas peristiwa itu , anak-anak panti selain ketakutan juga memilih tinggal dirumahnya tidak seperti biasanya tinggal dan tidur di dalam ruangan Panti.
“Sebelum peristiwa kedatangan ayah KMT bernama Sukeraja, tanggal 18 maret 2021 pihak panti melakukan sidak kepada 13 anak asuhnya , malah ditemukan KMT membawa HP dan terdapat komonikasi melalui pesan WA yang berisi transaksi pemesanan obat penggugur kandungan.
“Menurut kami komonikasi itu sudah merupakan pelanggaran berat, nah dari hasil bersama pengurus disepakati anak tersebut sementara akan dikembalikan keorang tuanya.Tetapi karena anaknya menangis dan minta maaf dan berjanji tidak mengulangi dihadapan Kepala Desa dan kades merekomendasikan untuk diterima kembali anak itu, nah kami kasi kebijakan dengan berubah sikap dengan catatat ridak boleh membawa HP cukup belajar dengan leptop di Panti,” ujar Wijaya Dangin Rabu (7/4).
Nah dari 18 Maret sampai 1 April KMT sama sekali tidak pegang HP, untuk belajar hanya menggunakan leptop saja, “Mungkin dia merasa mumet karena terbiasa membawa hp dan komonikasinya terganjal. Dan 1 April anak itu minta ijin sendiri berhenti dari Panti. Karena permasalahan awal sudah tau dan perwalian diberikan oleh orang tuanya kami suruh yang tersebut agar orang tuanya mencabut perwalianya di panti. 1 April malam dijemput oleh ibu dan kakanya, kemungkinansi anak ini sudah tidak nyaman berada di panti karena serba dibatasi dan kami tanya kepada ibunya kemana bapaknya. Alasanya bapaknya kerja lembur di bengkel las,” ungkap Wijaya Dangin.
Tanggal 2 April kurang lebih pukul 19.00 Wita malam datang ayah KMT, pintu pagar Panti digoyang-goyang hampir roboh dan teriak-teriak, ”Datang menggedor pintu dan dibuka oleh anak saya dan anak Panti, menanyakan saya disuruh keluar. Setelah kami keluar orangnya sudah bawa bensin dan korek dengan mengatakan saya mau bakar yayasan ini karena tidak terima anaknya diberhentikan dari panti. Padahal kami sudah jelaskan kalau yang mau berhenti adalah anaknya sendiri bukan dari pihak Panti, sampai yang bersangkutan mengancam dengan kata “jangan salahkan saya kalau ketemu dengan anak panti saya akan tampar” .
Setelah dilakukan pengancaman,Wijana Dangin langsung lapor Polsek Sawan dan pelaku dijemput untuk dilakukan penahanan namun penahanan yang bersangkutan hanya dilakukan 1×24 jam dan kini mejalani wajib lapor.
Kapolsek Sawan AKP Ketut Karwa dikonfirmasi Faktapers, id, Rabu (7/4) atas proses yang dilakukan menjelaskan masih tahap penyelidikan. Kemarin Kanit Reskrim sudah mendatangi Yayasan dan memberi penjelasan terkait kasus yang dialami Yayasan, dan sudah sempt kita tahan 1×24 jam.
“Yang bersangkutan sudah buat pernyataan disaksikan Kades Sekumpul dengan wajib lapor Selasa, Kamis. Sementara dari kami masih melakukan penyelidikan bila mana di temukan bukti baru tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan kita tahan dan proses”ujar AKP Karwa. Des