Jakarta, Faktapers.id – Pembagian makanan sebanyak 300 bungkus kepada warga Rw 01 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng yang diberikan kepada Vihara Hemdahiro Mettavati berjalan dengan lancar.
Acara yang diselenggarakan atas kerjasama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Koordinatoriat Jakarta Barat bersama Vihara Hemadhiro Mettavati ini dihadiri oleh Camat Cengkareng, Lurah Kapuk, Babinsa Perwakilan Koramil Cengkareng, Ketua Rw 01, serta para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Ketua Vihara Hemadhiro Mettavati sekaligus Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kordinatooriat Jakarta Barat Pdt. Gouw Tjeng Sun, S.Dt.B atau yang akrab disapa Romo Asun mengatakan, kegiatan acara buka puasa bersama warga RW 01 Kelurahan Kapuk selama sebulan penuh ini terselenggara atas kerjasama PWI Koordinatoriat Jakarta Barat bersama Vihara Hemadhiro Mettavati dengan tema “Peduli Kasih Gema Ramadhan 1442 H”.
“Kegiatan buka puasa bersama warga khususnya Rw. 01 di Kelurahan Kapuk ini setiap harinya Vihara Hemadhiro Mettavati menyediakan makanan sebanyak 300 nasi bungkus,” Kata Romo Asun, Rabu (14/4/2021) sore.
Dirinya menjelaskan, dengan adanya kegiatan ini berharap bisa bersama-sama meningkatkan satu hubungan yang baik, toleransi beragama yang baik dengan demikian bisa saling menghargai.
“Bahwasannya saat ini masyarakat disini sedang menjalankan ibadah puasa dan kami melakukan satu peduli kasih kepada mssyarakat disini yang menjalankan ibadah puasa,” jelasnya.
Ia pun menyebut, agar kiranya didalam silahturahmi ini dalam acara buka puasa bersama tentunya meningkatkan suatu keharmonisan, kerukunan diantara kehidupan beragama dengan satu dengan yang lain didalam satu bingkai kebinekaan.
“Kita berharap semuanya dari rekan-rekan umat budha dari vihara-vihara lain juga tentunya bisa melakukan hal yang sama dengan kita dan kita berharap semuanya di bulan puasa ini kita saling berbahagia,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua PWI Koordinatoriat Jakarta Barat, Kornelius Naibaho meski tak dapat menghadiri acara pembukaan hari pertama kegiatan Peduli Kasih Gema Ramadhan Vihara Hemadhiro Mettavati pada Rabu sore 14 April 2021 di Jl. Kapuk Raya Gang Mawar SCB Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
Kornelius tetap mendukung segala upaya kebaikan yang dilakukan pihak Vihara Hemadhiro Mettavati.
“Mohon maaf, karena ada kesibukan yang tidak bisa saya tinggalkan jadi saya tidak dapat hadir dalam acara Peduli Kasih Gema Ramadhan Vihara Hemadhiro tersebut,” aku Kornel saat dikonfirmasi via WhatsApp. Kamis pagi (15/4/2021).
Ia katakan, penyaluran 300 nasi bungkus kepada warga Kapuk, Cengkareng untuk berbuka puasa setiap hari itu merupakan kebaikan yang menjadi contoh dan harus diikuti semua pihak.
“Bulan Ramadhan bukanlah bulan suci bagi umat Budhha, namun pihak Vihara Hemadhiro mau berbagi dengan umat lain dengan mengesampingkan ajaran agama dan kepercayaan mereka sendiri. Inilah yang harus dicontoh dalam menjaga kerukunan umat beragama,” ucap Kornel.
Kornel menegaskan, sifat welas asih yang selalu diajarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi), Biksu YM Bhante Khanit Sannano Mahathera kepada umatnya itu bisa dijadikan acuan dan landasan diri manusia dalam menanamkan kebaikan dan kebajikan, kasih sayang, sukacita simpatik dan empati, serta keseimbangan.
“Empat sifat yang dimiliki dewa Brahma atau Se Mien Fo itu bisa kita ambil baiknya bagi dunia ini,” beber Kornel.
“Semoga ini menjadi berkah untuk Vihara Hemadhiro. Dan harapan saya jangan sampai berhenti sampai disini,” tambah dia.
Menanggapi hal itu, Camat Cengkareng Ahmad Faqih mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus Yayasan Hemadhiro Mettavati yang telah melaksanakan kegiatan buka puasa bersama warga dengan memberikan nasi bungkus untuk berbuka puasa bagi umat yang sedang maleksanakan puasa ramadhan selama satu bulan dan setiap hari 300 nasi bungkus.
Dirinya pun mengatakan, Ini adalah salah satu upaya yang dilakukukan dari lapisan seluruh masyarakat untuk membina kehidupan beragama berdampingan secara damai, toleransi beragama yang sehingga pada akhirnya nanti berharap bahwa keberagamaan dan kehidupan bermasyarakat beragama ini menjadi pengikat yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tentunya dengan kegiatan seperti ini akan terbentuk kehidupan keberagamaan masyarakat yang kokoh, yang kuat, toleransi yang kuat antar sesama pemeluk agama. Ya tentu saja ini akan mengikat kita pada persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya. ibeng
