Headline

Pengadaan Face Id Menara Latumenten Ditolak, Ronald Sihotang: Selama Ini Kami Diam dan Sabar

770
×

Pengadaan Face Id Menara Latumenten Ditolak, Ronald Sihotang: Selama Ini Kami Diam dan Sabar

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – “Kami sama-sama penghuni membuat keberatan diadakannya face id di Rusunami Menara Latumenten,” tegas Ronald Sihotang SH, salah satu penghuni Rusunami Menara Latumenten saat unjuk rasa di Lobby Rusunami Menara Latumenten, Jumat (30/4/2021).

Ronald menegaskan bahwa Menara Latumenten merupakan rusunami, dan sudah terbentui P3SRS. Apapun pekerjaan yang dikerjakan P3SRS, ungkapnya, penghuni tidak mempermasalahkan asalkan tetap menjalankan prosedurnya yakni sosialisasi dan rembug dengan seluruh penghuni. Bila penghuni mengizinkan, silakan dikerjakan. Namun sebaliknya, bila penghuni tidak mengizinkan, P3SRS pun harus legowo untuk membatalkan niatnya.

Selama ini, Ronald menjelaskan, P3SRS Menara Latumenten tidak pernah melakukan sosialisasi suatu kegiatan, dan penghuni pun tidak mempermasalahkannya. Namun, saat pengadaan face id, saat itulah pihaknya keberatan. Penghuni menganggap wajah mereka akan disimpan dalam satu server, dan selanjutnya tidak tau, artinya di taruh dimana.

“Maka dari itu kami sangat menolak pengadaan face id di Rusunami Menara Latumenten, dan kami langsung bersurat kepada P3SRS, tapi surat itu tidak ditanggapi,” jelasnya.

“Kami tidak bisa diam, karena rencananya tanggal 1 Mei, face id sudah bisa digunakan. Jadi kami sangat keberatan,” terangnya.

Ronald berharap, mudah-mudahan P3SRS mendengar dan cepat memanggil, untuk berdiskusi masalah ini.

Ronald pun menyampaikan, selama ia bersama penghuni lain belum bertemu dengan P3SRS dirinya akan mengambil langkah-langkah selanjutnya dan menolak untuk menggunakan face id.

Dengan adanya aksi penolakan itu, Tin Tje Samosir selaku Kepala Pengelola menyampaikan bahwa segala keputusan itu di ambil oleh P3SRS (Perhimpuan Pemilik, Penghuni Satuan Rumah Susun), dan pihaknya hanya pelaksana di lapangan.

“Jadi kalo misalnya mau bertemu, P3SRS ini kan kesibukannya macam-macam nih. Mereka harus mempunyai mufakat dulu untuk menentukan waktu,” ucapnya.

“Kalau untuk bertemu saya dari kemarin udah dikondisikan, jadi saya juga gak melarang. Untuk tes face id adanya penolakan dari warga itu ketentuannya nanti, saya gak bisa jawab. Tunggu ketemu dulu antara P3SRS dengan mereka, baru hari ini loh mereka dateng sama saya, kemarin saya ke bandung,” ujarnya. ibeng/ddg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *