Singaraja.Bali.Faktapers.id -Proyek penanganan banjir di jantung kota Singaraja/Bali akan mulai rampung di Agustus 2021 dengan nilai volume mencapai 16 Miliar dari APBD Provensi Bali.
Pelaksana PT Aditya Sinar Pratama, menggarap area meliputi Desa Bondalem, jalan Jelatik gingsir, Surapati, A Yani, rata-rata panjang proyek mencapai 1 KM.
Khusus pengerjaan di jalan Surapati wilayah Kampung Baru/Singaraja tepat jantung kota , dengan panjang proyek saluran drainase mencapai 1 KM, gorong-gorong tersebut selain sempit juga sempat mengakibatkan banjir dan bahkan sempat merendam perkampungan penduduk sekitar beberapa bulan lalu.
Salah satu pengawas proyek, Panca mengebutkan, penggarapan drainase tersebut akan berakhir di Agustus 2021 ini,”proyek di Buleleng ada beberapa titik di wilayah kota Singaraja ,dan itu nanti berakhir di bulan Agustus tahun ini. Kita berharap masyarakat sekitar untuk selalu menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan seperti ranting pohon yang membuat nantinya saluran itu tersumbat, apalagi sekarang saluran sudah lebar dan besar. Untuk pembuangan air kita miringkan ke pelabuhan Buleleng, dan Tukad Banyuning,”jelas Panca (26/5)
Sementara masyarakat sekitar sangat merespon positif adanya perbaikan drainase tersebut yang dulu sering berakibat banjir, media Fakta yang investigasi dilapangan berhasil mengorek keterangan warga,
“Kalau sudah terjadi banjir kami selaku warga dan pemilik toko pasti tidak nyaman saat ada ujan dan 90 persen itu pasti saluran mampet. Tapi dengan sekarang dibuatkan gorong-gorong baru semoga kedepanya tidak lagi terjadi banjir, cuman persoalan sekarang ya pengerjaan agak lambat khusus depan toko kami dan berdampak ketoko-toko yang ada disini kena imbas karena didepan masi brantakan, semestinya ada pihak yang mengontrol pekerjaan ini,”jelas Wisman.
Sementara saluran got perumahan dari selatan Kampung Baru tembus Banyuning masih sangat kecil, Pemkab Buleleng belum menganggarkan perbaikan, masyarakat sekitar pun berharap agar pemerintah memperbaiki sehingga saluran drainase baru di jalan Surapati tidak lagi tersumbat sampah yang datang dari selatan,
“Kami belum yakin tidak ada banjir lagi walaupun saluran di Surapati lebar, tetapi saluran got dari selatan masih kecil sampah juga kadang masyarakat membuang sembarang, mohon dipertegas demi kami tidak kebanjiran lagi bersama masyarakat disini,”ujar Pande.
Sementara wilayah Kelurahan Kampung Anyar yang terbilang kawasan paling rendah, saluran drainase dari depan Puskesmas Buleleng 1 menuju pantai masih belum ada pengerukan sama sekali dari Pemkab Buleleng.Malah setiap tahun kawasan tersebut menjadi langganan banjir dan merendam perkampungan sekitar. Des