Headline

Bau Menyengat, Warga Geruduk PT XWI Untuk Menghentikan Aktivitas Uji Coba

466
×

Bau Menyengat, Warga Geruduk PT XWI Untuk Menghentikan Aktivitas Uji Coba

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Serang, Faktapers.id – Puluhan Masyarakat Leuwilimus kembali menggeruduk PT Xiang Wang Indonesia (XWI) di jln Raya Jakarta-Serang Kawasan Pancatama Desa Leuwilimus Kecamatan Cikande Kabupaten Serang Provinsi Banten, Kamis (3/6/2021).

Kedatangan puluhan masyarakat ke PT XWI ini untuk meminta, perusahaan menghentikan aktivitas uji coba pengolahan tembaga yang menimbulkan bau menyengat, di tengah lingkungan masyarakat di Desa Leuwilimus.

“Bau yang ditimbulkan oleh perusahaan ini sudah sangat meresahkan, banyak masyarakat yang batuk- batuk, mual dan muntah-muntah,” kata Ustadz Juhri salah seorang tokoh masyarakat Desa Leuwilimus, saat melakukan unjuk rasa di depan PT XWI.

Ustadz Juhri juga, mengatakan bahwa masyarakat Desa Leuwilimus sudah tidak kuat dengan bau menyengat dari PT XWI, Banyak masyarakat yang mengeluh pusing, mual-mual dan muntah.

“karyawan yang bekerja di PT XWI ini saja banyak yang tidak kuat karena bau, bentar-bentar ganti orang,” Ungkapnya.

Tokoh masyarakat Leuwilimus ini juga meminta pihak perusahaan, agar segera menghentikan aktivitas uji coba pengolahan tembaga itu, karena biar bagaimanapun, kalau perusahaan tidak bisa menghilangkan bau yang di timbulkan dari aktivitas uji coba produksi tembaga itu, takut semakin banyak korban yang di timbul di masyarakat.

“pada dasarnya, masyarakat tidak pernah menghalangi perusahaan untuk melakukan aktivitas produksi, silahkan saja, tapi kalau sudah merugikan dan mengganggu kenyamanan masyarakat, lebih baik perusahaan itu di tutup saja dari pada menimbulkan korban yang lebih banyak lagi,” ujar Ustadz Juhri.

Pantauan wartawan di lokasi unjuk rasa menyebutkan, puluhan warga yang merasa di rugikan perusahaan, karena harus terpaksa menghirup bau menyengat sehingga menyebabkan batuk-batuk, pusing, mual dan muntah-muntah ini mendatangi PT XWI sekira pukul 20.30 wib.

Di dampingi tokoh masyarakat setempat, massa yang datang ini berteriak meminta perusahaan menghentikan aktivitas uji coba pengolahan tembaga itu karena menimbulkan bau.

“masa kami mau istirahat tidur saja harus menghirup bau menyengat yang menimbulkan batuk-batuk, pusing dan muntah-muntah. Kami mau hidup nyaman tanpa bau, lebih baik perusahaan di tutup saja,” kata para pendemo.

Setelah sekitar setengah jam melakukan orasi, sebagian masyarakat masuk kedalam pabrik dan meminta karyawan untuk keluar dan menghentikan aktivitasnya.

Artasa, Ketua RW 02 Desa Leuwilimus, yang juga ikut mendampingi masyarakat mendatangi PT XWI mengatakan bahwa, PT XWI sudah sangat meresahkan masyarakat Desa Leuwilimus jadi, sebaiknya perusahaan ini di tutup saja.

” Kami sudah tidak tahan lagi dengan bau menyengat dari perusahaan, maka dari itu kami berserta masyarakat meminta perusahaan untuk setop melakukan uji coba produksinya, sebab dengan adanya uji coba produksi itu, lingkungan sekitar bahkan pabrik yang disebelah perusahaan, juga mengeluh akibat bau menyengat tersebut. ” ungkap Artasa.

Artasa mengatakan, masyarakat tidak pernah menghalang- halangi pihak manapun untuk berinvestasi di Desa Leuwilimus, termasuk PT XWI, namun, jangan atas nama investasi justru merugikan masyarakat dan merusak lingkungan.

“Mungkin kedepan masyarakat yang akan melakukan aksi ini akan lebih banyak lagi, ini belum seberapa, kami meminta perusahaan agar lebih memikirkan dampak lingkungan yang begitu bahayanya kepada masyarakat sekitar. ” Kata Artasa.

Artasa juga menambahkan, mewakili masyarakat Leuwilimus meminta agar, pemerintah segera ambil tindakan, jangan sampai ada korban dari imbas perusahaan tersebut.

” Pemerintah harus buka mata, atas keluhan kami ini, kalau bukan kepada pemerintah, masyarakat harus mengadu kesiapa lagi, nyawa kami, kesehatan kami, lebih penting dari pada satu perusahaan ini yang sangat banyak merugikan lingkungan sekitar. ” tutup Artasa. RM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *