Singaraja.Bali.Faktapers.id -DPRD Bali anggota Komisi II legeslator Partai PDI.Perjuangan Bali Dapil Buleleng Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jeck mulai pasang strategi politik dengan gelontorkan bansos.
Diketahui posisi strategis legeslator PDI. Perjuangan ini selain Ketua Fraksi juga ditunjuk menjadi Bendahara PDI. Perjuangan Bali oleh Ketua DPD sekaligus Gubernur Bali I Wayan Koster.
Kepada awak media Faktapers.id, usai peletakan batu pertama rehab pembangunan wantilan (Bali Agung) yang berada di areal Pura Desa Adat Sangsit Dauh Yeh (Senin 7/6) pukul 17.00 wita menerangkan,
“Tentu yang pertama tugas saya sebagai DPRD Bali, kami fasilitasi atau menjembatani terhadap keluhan masyarakat terutama yang berurusan dengan kepentingan umum, seperti tadi kita laksanakan peletakan batu pembangunan rehab wantilan pura Desa Sangsit Dauh Yeh. Pada proses ini kita anggarakan dari APBD Bali di tahun 2021 ini sebesar 100 juta,”ujar pria asal Desa Banjar Buleleng yang akrab dipanggil Dewa Jeck.
Lebih terang dikatakan oleh Dewa Jeck, kendati dirinya jarang tampil di media namun memiliki militan masa (pendukung) setiap perhelatan pesta demokrasi,
“Dalam pembangunan prosesnya kita tidak bisa tentukan apa yang terjadi kedepan nya, tentu ABPD di anggaran 2022 masih bisa kita anggarakan atau upayakan”terangnya.
Sementara Jro Bendesa Adat Sangsit Dauh Yeh Wayan Wisara kepada awak media didampingi Kades Sangsit Putu Arya Suyasa dan kerama adat, terhadap pembangun wantilan yang ada di depan atau “Jabaan” pura dianggarakan sesuai RAB sebesar Rp,-926 juta lebih hingga finising oleh desa adat, sedangkan adat di tahap awal baru punya anggaran 300 juta. Untuk mencapai 926 juta itu masih perlu anggaran pembangunan dan tidak terlepas peran politik dalam membangun maupun kesejahteraan masyarakat apalagi saat ini pandemi covid-19 masih membunuh perekonomian,
“Pura bale agung atau wantilan setiap pembangunan ada persyaratanya. Ada panca periringnya, jadi yang ada belum multifungsi dan disusun anggaran mencapai 926 juta. Dari desa siapkan anggaran 300 juta,”ungkap Kelian Jro Wisara
Wisara yang telah dipilih menjadi Bendesa Adat sejak pensiun sebagai pegawai DLH provensi Bali bahkan digadang-gadang akan sehumur hidup menjadi Bendesa Adat karena selain dekat dengan kerama juga petua yang kocak dengan bahasa dadakan,
“Kami selaku Bendesa Adat sangat berterimakasih kepada pak Dewa Mahayadnya atas perhatian besarnya kepada kerama adat Sangsit, walaupun beliau didalam karir politiknya kami belum pernah memberikan kontribusi namun partisipasi beliau itu yang dengan inisiatif sendiri untuk membangun selaku warga Buleleng. Nah partisipasi ini sosok dewan seperti ini yang saya harapkan padahal kami belum pernah mengadakan hubungan langsung comonikasi. Yang tidak sangka inisiatif beliau untuk membangun desa kami. Sosok orang seperti ini belum kami dapatkan,”terang Wirasa.
Luas bangunan Bale Agung yang akan di bangun dengan panjang 14 x10 meter dengan posisi paling pojok utara barat depan dari Pura Desa Adat.
Atas partisipasi itu, Dewa Mahayandnya yang digadang bakal ikut bertarung pada pesta demokrasi (pilkada Buleleng tahun 2024) memiliki harapan besar kepada kerama adat Buleleng terlebih massa Sangit Dauh Yeh, kendati ada dua desa Adat di Sangsit kecamatan Sawan pihaknya akan tetap berupaya membantu kerama adat pasalnya selaku dewan wakil Buleleng wajib membangun daerahnya,
“Posisi kami mewakili pemerintah, ketika bangunan sudah ada dengan swadaya masyarakat dan dana dari APBD pemprov Bali agar di pergunakan sebaik-baiknya. Dan tujuan pemerintah dengan adanya bangunan lainya tentu dapat dirawat dan mampu memberikan rangsangan kepada warga. Terlepas dari APBD gotong royong masyarakat sangat diutamakan sehingga Asah, Asih, Asuh terjalin dan ini yang penting. Ini lah kita harapkan masyarakat bersatu bahu membahu membangun desa,”terang Dewa Mahayadnya. Des