Headline

Jalan Panjang Julia Robex Menggapai Asa di Benua Biru Eropa 

527
×

Jalan Panjang Julia Robex Menggapai Asa di Benua Biru Eropa 

Sebarkan artikel ini

Jakarta,Faktapers.id – Meski banyak jalan menuju Roma, namun bagi Julia Robex justeru dirinya memilih jalan menuju benua biru Eropa harus dimulainya dari negeri kincir angin, Belanda. Dan pilihan itu bukan pilihan tanpa sebab, karena perjalanan panjangnya mewujudkan keinginan serta talentanya ini baginya sudah berada pada relnya yang tepat.

Walaupun di sebalik itu akan banyak menyita waktu (kurang lebih tiga tahun) untuk mengurusi ijin tinggalnya, hingga menuntaskan study bahasanya dan memulai memperkenalkan dirinya ke sejumlah agency. Perjuangan semacam inilah yang ingin dijalaninya, step by step, on process.

Sebagai catatan bahwa Baby Wijaya atau akrab dikenal dengan Julia Robex, merupakan entertainer muda yang sempat menghiasi industri hiburan Indonesia lewat debutnya di film Mati Muda di Pelukan Janda, 2011 silam. Selain sebagai entertainer Julia Robex juga seorang designer interior yang sukses. Walau semuanya itu harus ditanggalkannya demi meraih keinginannya. Termasuk meninggalkan keluarganya di Indonesia.

“Bak seperti sambil menyelam minum air, aku inginnya dapat memulai meraih peluang demi peluang. Bisa pelan-pelan mencari peruntungan sesuai passion yang saya miliki. Banyak agency yang menawarkan aku sejumlah kesempatan, tetapi masih belum menemukan kontrak yang cocok. Lantaran bentrok dengan jadwal study bahasa yang aku ambil disini,” ujarnya saat dihubungi (10/6) melalui telepon selularnya dari Belanda.

Keinginan Julia yang kuat dan kegelisahannya untuk menggapai apa yang dicita-citakannya mendorongnya untuk memilih Negeri Kincir Angin, Belanda demi mewujudkannya apa yang menjadi expertnya di ranah seni dan entertainment industry, secara utuh.

“Aku memang sudah memutuskan untuk berkarier dari sini, Belanda. Aku pun sudah pindah dari Indonesia ke Belanda, kebetulan juga ada keluargaku disini. Dimana selama tiga tahun kedepan aku harus menuntaskan study-ku sambil menata kembali apa yang menjadi passion ku, di dunia seni dan entertainment industry ini,” jelas Julia Robex.

Mengapa harus memilih di Eropa dan khususnya dari Belanda untuk berkarier? Julia Robex menyakini kariernya di dunia seni dan entertainment industry di sini dapat lebih memiliki tempat dan peluang untuk berkembang. Masyarakatnya yang sangat terbuka, mereka pun lebih melihat karya-karyaku yang bisa diberikan, apa pun latar belakang diriku.

“Dari sini (Belanda, red) aku akan mewujudkannya kembali dengan hidup dan karier yang menjadi passion dan talentaku selama ini,” ungkapnya.

Namun yang pasti, jelas Julia Robex saat dihubungi via handphone, dirinya menginginkan karier seni serta entertainment industry-nya atas upaya, skill dan kompetensi yang dimilikinya. Jadi bagi Julia No Gimmick, No Bully, No Negative Image, No Kontroversial Issue, dan lain-lain yang kerap di-create sedemikian rupa hanya semata untuk membuat seseorang terkenal. No … no… no… bagi Julia Robex.

“Aku tidak mau seperti itu, aku maunya Baby Wijaya a.k.a Julia Robex, yang datang memghibur serta meng-influence setiap orang karena karya – karyaku. Karena prestasiku sehingga mampu berkarier di Eropa, bukan karena yang lain. Itu mengapa dirinya pergi dari Indonesia ke negeri Belanda saat ini,” jelas Julia Robex penuh harapan.

Apalagi dirinya yang tidak bisa mendapat kesempatan lebih untuk berkembang di Indonesia. Lantaran talenta para transgender di Indonesia umumnya tidak pernah di anggap serius. Di bidang apapun, termasuk di dunia kerja, begitu pula di dunia seni yang menjadi satu-satunya harapan pun juga tidak di hargai. Baginya gender bukanlah titik ukur skill seseorang, semua gender itu semestinya layak mendapatkan hak untuk berkerja dengan serius, tambahnya.

Baby Wijaya a.k.a Julia Robex, yang bernama asli Baby Wijaya Nasroen, merupakan transgender dengan segudang talenta entertainment industry yang dibutuhkan seperti host, akting, influencer dan sebagainya. Disamping tentunya, kemampuannya dalam interior desain yang pernah ditekuninya.

Dan sebagai seorang transgender, dirinya ingin sekali diperhitungkan atas kemampuan, skill dan kompetensi yang dimilikinya. Karya-karya nya serta juga hal-hal apa yang telah atau akan dibuatnya nanti. Semoga jalan panjangnya berkarier di benua biru, Eropa dapat menemukan jalannya yang terang. Mewujudkan sukses dan mengharumkan namanya, serta Indonesia tentunya.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *