Faktapers.id – Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan pertemuan di tengah dinamika politik terkait pencapresan 2024. Pertemuan keduanya dinilai seperti kode ngarep keduanya agar dilirik partai politik.
“Ya ini kan ya wajar kalau orang lain bilang kode keras, tapi kalau menurut saya sih kode ngarep ya, sebetulnya wajar saja kalau kemudian orang beranggapan bahwa pembicaraan ini antar capres,” kata Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, dikutip dari detik.com, Jumat (11/6/2021).
Pria yang akrab disapa Hensat ini beralasan kedua tokoh tersebut belum memiliki tiket dan belum mempunyai partai. Dengan demikian, menurutnya ini berarti kode harapan keduanya untuk ‘dicalonkan’ di Pilpres 2024.
“Capres ini kenapa gue bilang kode ngarep karena dua-duanya belum punya tiket partai, belum punya tiket ke capres, dan tidak berpartai pula, dan masih jauh, makanya kode ngarep,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hensat menyebut Anies dan Ridwan Kamil sebetulnya membuka harap terhadap semua partai. Dia bahkan menyebut PDIP bisa saja mencalonkan Anies Baswedan jika nantinya memiliki elektabilitas tinggi.
“Ya kalau menurut saya sih ngarepnya ini lebih ke partai-partai yang sudah buka komunikasi, kalau menurut saya gini, kalau Mas Anies elektabilitasnya tinggi, bahkan PDIP itu bisa membuka komunikasi itu dengan dia gitu,” sebutnya.
Namun demikian, Hensat menyarankan agar keduanya jangan sibuk berharap kepada partai. Dia memastikan Anies dan Ridwan Kamil akan dengan sendirinya dipinang partai jika bekerja dengan baik di daerah.
“Kalau sekarang sih karena dua-duanya kepala daerah, ya ngarepnya itu jangan ngarep ke parpol dulu, ngarep ke masyarakat di daerah masing-masing, happy dengan pekerjaan, happy dengan prestasi kerjanya, yang paling penting kinerjanya dulu sebagai gubernur, kalau kinclong nanti juga dipinang sendiri kok,” ungkapnya. (red)