Singaraja.Bali.Faktapers.id -Miris mendengar keluhan dari para anggota Pasikian Pecalang Provinsi Bali. Khusus di Buleleng sejak mencuatnya isu Covid-19 di setiap wilayah dalam pelaksanaan Yustisi selalu dilibatkan oleh Satgas Kabupaten namun hingga kini honor dari mereka belum dicairkan.
Menariknya, honor dari mereka yang dijanjikan selama 15 hari mencapai Rp 2.175 ribu, hingga saat ini belum diterima oleh puluhan pecalang Buleleng. Anggaran tersebut bersumber dari Dana DSP (Dana Siap Pakai )BNPB melalui BPBD provinsi yang dipasilitasi BPBD Buleleng.
Salah satu Pecalang yang ikut terlibat dalam tim Yustisi adanya informasi belum dicairkan honornya dikorek keteranganya oleh awak media tak menampik, bahkan kegiatan tersebut harus meninggalkan keluarga seharian,
”Sejak dijanjikan belum juga cair, saya juga bingung kemana uang tersebut apalagi saya dilibatkan seharian kadang di wilayah Gerokgak, Seririt, Banjar. Mungkin nanti saya akan ke BPBD Buleleng bersama pecalang lainya menanyakan kejelasan ini,”jelas Ketut Sudi (Senin 21/6).
Diketahui keterlibatan Pasikian Pecalang sejak Januari 2021, berjumlah 18 orang secara keseluruhan di Buleleng. Menariknya bukan hanya pecalang saja belum menerima bahkan orang-orang dari beberapa intansi juga terlibat hingga anggara tersebut secara keseluruhan akan cair mencapai Rp, 360 juta
Sisi lain beredar pesan melalui Whattsap dana tersebut sudah cair namun masih dalam pemeriksaan dari BPKB terkait ketransparansi dan akuntabilitas anggaran tersebut.
“Astungkara sehat. Jinah panjar sampun kami terima, tapi belum bisa dibayarkan krn masih diperiksa oleh BPKB, ini terkait transparansi dan akuntabilitas anggaran dlm bencana, kalo riviu BPKB sudah keluar dan menyatakan VALID baru akan kami transfer. Kita semua tidak mau ada kasus keuangan walo hanya 1 rupiah dlm urusan KEBENCANAAN, mohon maklum dan bersabar jantos dumun, dumogi digelis niki tuntas. AKSAMAYAN”.
Kalak BPBD Buleleng Gede Aryadi Pribadi mantan Kadis DLH Buleleng dikonfirmasi Kamis (24/6) diruang kerjanya menerangkan,
“Kita hanya memfasilitasi, dana itu DSP melalui BNPB dan diteruskan ke BPBD provinsi dan Kota. Dana DSP dari BNPB untuk membiayai yang melaksanakan kegiatan pada bulan Januari 2021 lalu, saat ini posisi biaya SPJ nya sedang diaudit BPKP. Setelah hasil audit BPKP akan memberikan rekomendasi kepada BPBD provinsi Bali dan siap dibayarkan melalui bendahara BPBD Buleleng. Setelah cair honor tersebut akan disalurkan kemasing-masing penerima. Ini kegiatan di 9 kecamatan, masing-masing mengeluarkan 2 Pecalang sehingga secara keseluruhan berjumlah 18 orang”terang Aryadi.
Honor yang belum cair tersebut Kalak Aryadi tak menampik,
“honor itu termasuk uang saku mereka dan uang makan per orang 2.175 (dua juta seratus tujuh puluh lima ribu). Dalam penegakan hukum itu bukan Pecalang saja dilibatkan melainkan TNI-POLRI, Perhubungan,Pol PP,”jelas Kalak Aryadi Pribadi
Adanya keluhan tersebut, Aryadi sangat berharap bisa cair pasalnya pihaknya tidak berani menggunakan dana talangan,”Harapan kami kepada para pecalang saat ini kita sudah fasilitasi bahwa dana tersebut sudah siap di cairkan cuman masih menunggu audit BPKP mohon sabar astungkara Juli ini segera direalisasikan”harapnya des