Headline

Operasi PPKM Darurat, Ketua DPD RI  Berharap  Petugas Lebih Sensitif dan Humanis 

252
×

Operasi PPKM Darurat, Ketua DPD RI  Berharap  Petugas Lebih Sensitif dan Humanis 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Banyaknya perselisihan antara petugas dan masyarakat saat operasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, menjadi sorotan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Seperti di Kota Bandar Lampung. Perselisihan melibatkan petugas dengan pedagang. Di Pos Penyekatan Daan Mogot, Jakarta Barat. Sempat terjadi ketegangan yang melibatkan personel Paspampres. Sementara di Kenjeran, Surabaya, satu mobil polisi rusak berat akibat seorang pedagang memancing keributan warga.

Menyikapi hal tersebut, LaNyalla meminta petugas dari Polri, TNI, mau pun Satpol PP, untuk mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat saat memberi peringatan.

“Sejak awal PPKM Darurat diberlakukan, saya sudah mengingatkan agar petugas menjalankan tugasnya secara humanis. Banyak masyarakat yang kondisinya sudah sulit akibat pandemi, dan PPKM Darurat membuat masyarakat yang mencari nafkah dengan mengandalkan pemasukan harian semakin kesusahan. Maka penting sekali agar petugas lebih sensitif ketika mengingatkan pelanggar,” tutur LaNyalla, Rabu (14/7/2021).

Menurut LaNyalla, petugas pun harus mengetahui sektor-sektor yang seharusnya mendapatkan prioritas.

“Petugas harus memahami sektor-sektor esensial, non esensial dan kritikal. Berdasarkan Inmendagri No 15/ tahun 2021, pekerja di bidang esensial dan kritikal boleh melewati penyekatan PPKM Darurat. Apabila petugas memahami dengan benar aturan pelaksanaan PPKM Darurat, keributan bisa dihindari. Khususnya jika melibatkan personel TNI, Polri, temasuk juga Paspampres,” jelasnya.

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan bahwa memang benar penertiban PPKM Darurat memerlukan ketegasan agar masyarakat mematuhi aturan. Sehingga penyebaran Corona tidak semakin masif. Tapi di sisi lain harus dipikirkan juga bagaimana kondisi masyarakat, khususnya yang berada di kelas bawah. Ada atau tidak ada PPKM Darurat, mereka tetap harus bekerja untuk menafkahi keluarganya. Tidak semua jenis pekerjaan bisa work from home.

LaNyalla meminta kepaka pimpinan TNI/Polri dan Kepala Daerah memberikan pemahaman lebih mendalam kepada petugas pelaksana penertiban PPKM Darurat di lapangan. Menurutnya, petugas harus selalu diingatkan supaya mengedepankan unsur humanis saat berhadapan dengan masyarakat.

Sebagai penghargaan, LaNyalla memberikan apresiasi terhadap aksi humanis petugas, seperti yang dilakukan Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi, saat sidak ke Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

Saat menemukan masih ada pedagang yang tetap buka melebihi batas jam operasi, Kompol Beddy Suwendi tidak membentak dan mengingatkan pedagang secara baik-baik. Bahkan Kompol Beddy membeli sebagian dagangan pedagang yang terjaring operasi, agar mereka mau menutup lapaknya. Ini pendekatan yang sangat baik.

Apresiasi juga diberikan LaNyalla untuk Kasatpol PP Kota Bogor, Agus Syach. Saat mendatangi sejumlah lapak pedagang, Agus Syach mengizinkan pedagang membuka warung hingga lebih malam. Syaratnya, tidak boleh makan di tempat. Agus Syach juga memberikan bantuan sembako kepada para pedagang yang ia datangi.

“Seluruh petugas harus meneladani cara Kapolsek Pulogadung dan Kasatpol PP Kota Bogor dalam menghadapi masyarakat. Metode komunikasi dan kepekaan petugas akan menjadi modal keberhasilan PPKM Darurat,” pungkasnya. Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *