Klaten, faktapers.id – Serapan pupuk kimia bersubsidi di Kabupaten Klaten selama musim tanam 2021, sangat rendah. Petani mulai mengurangi pemakaian pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik produksi sendiri karena harganya lebih terjangkau.
PT Pusri Kabupaten Klaten mencatat realisasi penyerapan ke petani hingga periode Januari-Juni 2021 realisasi pemakaian pupuk bersubsidi hanya berkisar 37,8 persen atau 6.614 ton dari alokasi dinas 17.488 ton. Diwilayah Delanggu yang merupakan sentra pangan misalnya, rata-rata pemakaian pupuk kimia bersubsidi hingga dua musim tanam kurang dari 40 persen.
Kepala Gudang PT Pusri Kabupaten Klaten, Purwanto mengatakan stok Urea bersubsidi di Gudang PT Pusri Klaten hingga saat ini masih tersedia 2.878 ton. Dari jumlah rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tahun 2021 yaitu 17.488 ton, sedangkan sisa alokasi yang belum terserap masih 10.874 ton.
“Untuk mempercepat serapan pupuk urea bersubsidi ini, pihak dinas pertanian, ketahanan pangan dan perikanan tertanggal 18 Januari 2021 mempermudah pengambilan,” ujarnya, Senin (19/7/2021).
Purwanto menyebut ada beberapa poin persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa mempermudah petani untuk menebus pupuk Urea subsidi tersebut, diantaranya yaitu pelayanan penebusan dioptimalkan menggunakan kartu tani.
“Bagi yang sudah terdaftar di RDKK tapi belum memperoleh kartu tani, hilang atau bermasalah bisa dilayani secara manual dengan menyertakan rekomendasi penebusan dan surat pernyataan serta fotocopy KTP,” terang dia.
Ia menambahkan untuk penebusan Urea bersubsidi tersebut, tetap harus ada surat lampiran pernyataan yang mendapat legalisasi dari koordinator penyuluh atau penyuluh pertanian wilayah binaan setempat. Madi