Headline

Buleleng Barat Tempat Lokasi Bandara, Untuk Menunjang Kepindahan Ibu Kota di Kaltim

610
×

Buleleng Barat Tempat Lokasi Bandara, Untuk Menunjang Kepindahan Ibu Kota di Kaltim

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.id – Road Show kunjungan kerja Kementrian Koordinator Bindang Perekonomian yang di wakili Kepala Bidang Pembangunan Kawasan Strategis Ekonomi Supartien Komaladewi ke pulau Dewata Bali dalam waktu 3 hari, rombongan setelah dari Padang Bai langsung Buleleng Barat meninjau lokasi rencana Bandara, Pelabuhan Celukan Bawang dan bertolak ke Denpasar untuk kembali ke Jakarta.

Dalam kunjunganya ke Bali Utara tepatnya di Desa Sumberklampok dan Pelabuhan Celukan Bawang yang diterima General Meneger Pelindo III (Zanuar Eka Wijaya), Danpos AL Letda laut Brahmoko Setiaji, Kapolsek Pelabuhan Celukan Bawang, KSOP Syahbandar I Made Oka Jumat (27/8) pukul 15.20 wita. Disela kunjungannya , Komaladewi mengatakan masih mengkaji kapasitas untuk Super Hub di Indonesia ada tiga Super Hub antaranya Super Hub Bali Nusra, Super Hub Sulut dan Super Hub Ibu Kota Negara yang nantinya untuk menunjang kepindahan ibu kota ke Kalimantan.

Khusus kunjungan nya ke Bali mengkaji Bali Nusra dan mengungkit ke ekonomian pandemi, selain Padang Bai, Gilimanuk merupakan transportasi melalui jalur laut terbesar kedua setelah pelabuhan Merak- Bakahweni, bahkan Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk rencana akan diperluas melebihi kecantikan Pelabuhan Merak.

Disentil soal rencana pembangunan Bandara Bali Utara yang belakangan ini isunya kebarat kebirit lokasi, bahkan santer lokasi kajian ada di wilayah timur Buleleng tepatnya di Desa Kubutambahan namun terkendala lahan yang kini sedang bermasalah dengan pihak perusahaan. Kepala Bidang Pembangunan Kawasan Strategis Ekonomi Supartien Komaladewi yang telah beberapa kali meninjau ke Buleleng Barat, Sumberklampok menurutnya tepat adalah lokasi Bandara yang menjadi impian masyarakat Buleleng.

Melihat potensi Bali Utara dan menjanjikan, dipilih kawasan paling tepat di desa Sumberklampok kendati berada di kawasan TNBB. Namun penyelesaian lahan harus diutamakan terlebih dahulu, “Jadi masalah lahan dulu, karena kawasan TNBB dan memiliki hutan industri kendati ada penduduk namun sudah ada ijin, cuman secara administrasi harus diselesaikan dulu, “ujar Komaladewi.

Dirinya tidak ingin meninggalkan masalah kedepan, dan lokasi tepat kendati berdekatan dengan Penerbangan Banyuwangi dan berada di Kawasan TNBB sehingga Bandara Buleleng berdampingan dengan Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk.

“Ini sesuai permintaan surat dari Gubernur dan dibenarkan oleh Perhubungan bahwa lokasinya tidak di Kubutambahan yang rencana awal. Namun karena pembebasan lahan nya untuk biaya cukup tinggi dan lebih rumit dan itu baru kami mengetahui waktu menyelenggarakan SGB mengenai Bandara, sedangkan disini ada tanah Pemda Bali cuman nanti kami perlu ketemu Bapeda untuk menanyakan proses urusan tanah sampai dimana karena dari Dirjen Planologi Kehutanan meminta untuk diatur sebagaimana perijinan,”jelas Supartien Komaladewi. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *