Jakarta, faktapers.id – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gadaria Utara 11, Jakarta Selatan, hampir dipastikan diikuti seluruh peserta didik.
Kepala Sekolah SDN Gadaria Utara 11, Jakarta Selatan Reti Roswati mengatakan hampir 100 persen orangtua murid sudah memberikan ijin kepada anak-anaknya untuk mengikuti PTM.
“Hampir 100 persen peserta didik di SDN Gandaria Utara 11, Jakarta Selatan bisa mengikuti PTM karena sudah diijinkan oleh orang tuanya. Hanya satu orang siswa saja yang belum setuju ikut PTM karena masih berada di kampung halaman di luar kota. Alhamdulillah siswa dan orangtua murid senang dengan PTM ini,”papar Kepala Sekolah SDN 11 Gandaria Utara, Reti Roswati, di ruang kerjanya, Rabu, (1/9/2021).
Dari sebanyak 610 sekolah dan madrasah di DKI Jakarta yang diijinkan menggelar PTM, sejak awal SDN Gandaria Utara 11, Jakarta Selatan sudah lolos asesmen, baik dalam penerapan prokes maupun persyaratan sudah mengikuti program vasinasi lengkap baik para peserta didik mau pun tenaga pengajar. Beberapa tenaga pengajar di SDN Gandaria Utara 11, Jakarta Selatan pun sudah diwisuda dan lulus mengikuti blended learning (materi pembelajaran campuran) yang diselenggarakan pemerintah yang dilakukan selama 2 (dua) bulan sebelum penerapan PTM.
Dalam seminggu, PTM di Sekolah SDN Gadaria Utara 11, Jakarta Selatan dilakukan sebanyak tiga kali. Hari Senin untuk siswa kelas 1 dan kelas 4, Rabu untuk siswa kelas 2 dan kelas 5, dan Jumat untuk siswa kelas 3 dan kelas 6. Waktu pembelajaran pun hanya 3×35 menit. Artinya, untuk 1 (satu) mata pelajaran diberikan waktu selama 35 menit. Dan setiap hari pemberlakuan PTM hanya diberikan 3 (tiga) mata pelajaran. Tak hanya itu, untuk menjaga kesehatan peserta didik, para siswa pun harus membawa bekal makanan sendiri untuk dimakan pada waktu istirahat.
Menurut Reti, salah satu keberhasilan dan kelancaran PTM disekolahnya dikarenakan hubungan komunikasi antara pihak sekolah dan orangtua murid berjalan dengan baik. sehingga hampir seluruh peserta didik mendapatkan ijin dari orangtua murid untuk mengikuti PTM.
“Para orangtua pun ikut membantu pelaksaan PTM ini. Ada sekitar 3 (tiga) orangtua murid secara bergantian ikut hadir dan melakukan piket mengawasi proses kegiatan PTM,” terang Reti.
Dalam PTM ini Reti juga menghimbau kepada orangtua murid untuk memberikan ijin kepada anaknya untuk mengikuti PTM. Sebab menurut Reti, dengan PTM bisa menambah keceriaan dan kegembiraan para siswa karena bisa berjumpa dengan teman dan gurunya akibat terlalu lama berada dirumah mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Saya berharap orangtua murid untuk memberikan ijin kepada anaknya untuk mengikuti PTM. Mereka senang sekali karena dirumah. Menurut anak-anak, mereka sudah bosan dan jenuh belajar dari rumah. Mereka bilang materi belajar pun mudah diserap jika belajar di sekolah. semoga Covid-19 segera berlalu dan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan oleh seluruh siswa dan sekolah diseluruh Indonesia,” pungkas Reti. Her