Jakarta, Faktapers.id –Perjuangan sang Pelopor Budaya Wastra Tradisional Tenun- songket Indonesia Anna Mariana SH, LLM dalam memperjuangkan dan menyelamatkan aset warisan budaya leluhur bangsa indo bersama jajaran kementrian terkait bersama- sama mendukung, sehingga lahirnya Keppres Hari Tenun Nasional pada 7 september, yang setiap tahun akan diperingati oleh seluruh masyarakat indonesia.
“Saya bersama Komunitas Tekstile Tradisional Indonesia dan Komunitas Pecinta Pariwisata seni dan budaya ( P31 ) bersama Yayasan Cinta budaya Kain Nusantara, ( CBKN ), Asosiasi Tenu , songket Indonesia ( ATSI ) , serta pecinta budaya wastra tradisiona baik di Indonesia maupun yang berada di Newyork Amerika serikat, ( Konjen RI di Newyork) yang ada di Eropa, di Jerman dan beberapa komunitas pecinta wastra tenun di beberapa negara lain nya begitu antusias dan turut mendukung peringatan lahir nya Hari Tenun Nasional 7 september,” ungkap Anna Mariana dalam Dalam Diskusi Webinar Zoom Meeting Jelang HTN bertema : “ Cintailah Tenun Tradisional Indonesia, Rabu (1/9/2021).
Ia pun berharap produk tenun- tenun dan songket Indonesia bis terus berkembang lebih baik, produk-produknya terus bis dinikmati oleh masyarakat mancanegara secara lebih luas..
Anna Mariana lebih lanjut menyampaikan,
kami merupakan pelopor Hari Tenun Indonesia , juga Pendiri Komunitas Tekstil
Tradisional Indonesia atau KTTI bersama Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara juga
Asosiasi Pengrajin Tenun Indonesia yang mendedikasikan dan berjuang untuk menaungi para pengrajin di 34 provinsi di Indonesia. Usaha untuk melahirkan peringatan Hari Tenun Nasional, terus dilakukan sejak 24 Februari 2019, dengan mendeklarasikan bahwa Hari Tenun Nasional ditetapkan pada tanggal 7 September berkaitan dengan sejarah diresmikannya Sekolah Tenun pertama di
Indonesia, pada tanggal 7 September tahun 1929 oleh dr.Soetomo di Surabaya.
Menurut Anna penetapan Hari Tenun Nasional yang disepakati pada tanggal 7 September menjadikan momentum untuk menggerakkan kegiatan tenun tradisional dan industri tenun serta melestarikan, sekaligus mengembangkan tenun tradisional di seluruh Indonesia.
“Harapan kami jika Hari Tenun Nasional sudah diresmikan Pemerintah, maka
kedepannya dapat diikuti dengan gerakan, wajib menggunakan busana tenun di hari
kerja, mulai dari instansi pemerintah maupun swasta, seluruh sekolah negeri maupun swasta.Tenun layak diperlakukan seperti kita mengenakan dan memposisikan Batik Kita perlu terus mendukung perkembangan pembinaan pengrajin tenun Indonesia agar berkembang lebih lebih banyak sekaligus dapat meningkatkan produksi,” ujar Anna.
Diketahui sebelumnya Presiden RI . Bapak Ir. H. Joko Widodo telah menandatangai Keputusan Presiden (Kepres) tentang ditentukannya Hari Tenun Nasional (HTN) yang akan diperingati pada 7 September. Pada hari Senin tanggal 16 Agustus 2021 tersebut Jokowi menyetujui HTN melalui Keputusan Presiden RI.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena usulan HTN disetujui. Perjuangan Sang Pelopor Budaya Wastra Tradisional Tenun songket Indonesia akhirnya membuahkan hasil yang baik. Hal ini menjadi hadiah untuk para masyarakat pengrajin tenun songket Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya dengan karya tenun tradisional dengan keaneka ragam motif. Hak paten pun harus segera di deklarasikan. Jika tidak segera dilindungi dan dideklarasikan sebagai milik bangsa Indonesia, tidak mustahil akan ada bangsa lain yang mengakuinya,” jelas pelestrasi Tenun Songket Anna Mariana.
Sehubungan akan di tetapkan Hari TENUN NASIONAL Tanggal 7 September 2021, kami Perkumpulan Pecinta Pariwisata Indonesia ( P3I ) , mengadakan Daring Zoom Meeting pada Hari Rabu, Tanggal 1 September 2021 Pukul 16.00- 18.00 Wib bertema “ Cintailah Tenun Tradisional Indonesia” dilakukan menjelang Hari Tenun Nasional. Perkumpulan Pecinta Pariwisata Indonesia ( P3I ) dipimpin Jeffry Yunus SE
MM bekerjasama dengan Prof Dr. Anna Mariana SH, LLM Juga Pembina P3I ,
Anna merupakan Sosok Wanita Indonesia yang merupakan pelopor Hari Tenun
Indonesia , juga Pendiri Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia atau KTTI bersama
Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara juga Asosiasi Pengrajin Tenun Indonesia yang
mendedikasikan dan berjuang untuk menaungi para pengrajin di 34 provinsi di
Indonesia. Misi kami adalah mendukung program Pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui peningakatan produksi industri ekonomi kreatif dan pemberdayaan, pembinaan pengrajin tenun tradisional Indonesia.
Usaha untuk melahirkan peringatan Hari Tenun Nasional, terus dilakukan sejak 24 Februari 2019, dengan mendeklarasikan bahwa Hari Tenun Nasional ditetapkan pada tanggal 7 September berkaitan dengan sejarah di”resmikannya Sekolah Tenun pertama di Indonesia, pada tanggal 7 September tahun 1929 oleh dr.Soetomo di Surabaya.
Penetapan Hari Tenun Nasional, yang disepakati pada tanggal 7 September,
menjadikan momentum untuk menggerakkan kegiatan tenun tradisional dan industri tenun serta melestarikan, sekaligus mengembangkan tenun tradisional di seluruh Indonesia.
Diharapkan jika Hari Tenun Nasional sudah diresmikan Pemerintah, maka kedepannya dapat diikuti dengan gerakan, wajib menggunakan busana tenun di hari
kerja, mulai dari instansi pemerintah maupun swasta, seluruh sekolah negeri maupun swasta.
Tenun layak diperlakukan seperti kita mengenakan dan memposisikan Batik Kita perlu terus mendukung perkembangan pembinaan pengrajin tenun Indonesia. Pasalng perjuangan Anna Mariana,sang Pelopor Budaya Wastra Tradisional Tenun- songket indonesia Lahirkan Hari Tenun Indonesi, agar berkembang lebih lebih banyak sekaligus dapat meningkatkan produksi. */Uaa