Klaten, faktapers.id– Mengingat masih masa pandemi, perayaan tradisional sebar apem atau dikenal acara Yaqowiyyu Jatinom 2021 ini akan digelar sangat sederhana. Acara sebar apem ditiadakan digantikan dengan doa kebangsaan bersama tokoh agama.
Informasi awal itu disampaikan Camat Jatinom Wahyuni Sri Rahayu saat memimpin Rapat Persiapan Tradisi Yaqowiyyu di Aula gedung Chandra Kirana, Jatinom yang dikuti oleh jajaran Forkompinca, Pengelola Pelestarian Peninggalan Ki Ageng Gribig (P3KAG), Kepala Desa dan sejumlah tokoh masyarakat.
Seperti tahun (2020) yang lalu, tradisi Yaqowiyyu 2021akan dilaksanakan sangat sederhana. Tidak ada sebar apem dengan kerumunan massa. Satgas Covid-19 Tingkat Kecamatan Jatinom menyatakan sikap tegas dengan tetap menggunakan standar penerapan PPKM level 4.
“Walaupun Klaten saat ini statusnya PPKM lewel 3 Tapi prinsip kami harus tetap waspada untuk menghindari segala kemungkinan penularan kasus. Maka setiap, acara harus tetap mengutamakan protokol kesehatan secara ketat. Jangan sampai terjadi klaster Yaqowiyyu” terang dia, Kamis (9/9/2021).
Terkait kesiapan dan rencana kegiatan, pejabat yang akrab disapa Camat Dayu itu mengatakan rencana yaqowiyyu masih akan terus dimatangkan, termasuk audiensi dengan jajaran tingkat Kabupaten Klaten.
“Hal teknis seperti penerapan protokol kesehatan dan tindak lanjutnya masih kita bicarakan. Termasuk penyikapan jika ada tamu yang reaktif. Maka tim Nakes dari Puskesmas tetap kami persiapkan untuk prokesnya seperti bukti vaksin dan uji swab antigen,” tambahnya.
Sedangkan salah panitia dari Pengurus Pengelola Peninggalan Ki Ageng Gribig atau P3KAG Jatinom Wisnu Satata dalam rapat menjelaskan telah menyusun rangkaian agenda yaqowiyyu, walaupun dilkasanakan dengan sederhana. Acara akan lebih menekankan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara.
“Acara akan dibuka dengan tahlil dan dzikir tanggal 16 September 2021. Ada acara semakan, serah tinampi apem panjang ilang di tanggal 22 dan 23 September 2021 sebelum acara puncaknya di tanggal 24 September 2021,” paparnya.
Para ulama dan tamu VVIP, terang dia, akan dipusatkan di Masjid Alit dan masyarakat sholat Jumat di Masjid Gede. Baru setelah masjid Gede disterilkan, setelah itu tamu VVIP bergeser ke sana. Jumlah undangan sangat dibatasi. Acara yaqowiyyu tahun ini lebih mengedepankan doa untuk bangsa berbarengan khaul Ki Ageng Gribig. Madi