Singaraja.Bali.Faktaper.id – Geger warga Desa Pemaron Kecamatan Buleleng/Bali, Ketut Puspada(41) alias (moyo) yang (Snorkeling) menyelam mencari ikan di perairan desa setempat tak kunjung pulang hingga pagi ditemukan nelayan pesisir Hotel Aneka Desa Kalibukbuk mengambang dan kondisi tak bernyawa pukul 09.00 Wita (18/9/2021).
Korban Moyo biasanya menyelam (Snorkeling) dikedalaman 20/15 meter, kejadian berawal korban bersama temenya pada pukul 20.00 Wita Jumat (17/9) akan menyelam dan bercanda ria. Selanjutnya korban menyelam sendirian, tapi lama tidak balik sampai pukul 23.00 Wita ditinggal pulang.
Namun setelah pagi pukul 04.00 Wita dimana korban menaruh pakaian dan sepeda masih terlihat, sontak semua warga pesisir Pemaron kaget. Moyo merupakan anak pekerja kapal pesiar. Namun sejak covid pria ini berhenti bekerja. Sehingga aktivitasnya menembak ikan pun kembali dilakoni selama ini, sayang musibah harus menerpanya, dirinya tenggelam dan ditemukan telah meninggal.
Temen korban bernama Kadek Agus Cahyadi menuturkan, Moyo mulai menyelam pukul 20.00 Wita Jumat (17/9). “Ia emang penyelam handal, pertama diketahui oleh bapak saya sampai pukul 23 lebih. Ditunggu lama tidak datang dikira masih snorkeling dan ditinggal oleh temenya,” kata Cahyadi di TKP
Nah pukul 04 pagi ibu Cahyadi masih melihat sepeda motor korban dihalaman rumahnya terus di tanyakan keberadaanya sampai sekarang tidak ada, korban menyelam menggunakan tabung oksigen dengan peralatan lengkap, didiuga keram serta kehabisan oksigen saat menyelam didasar laut.
Pencarian pun dilakukan dari pukul 08.00 wita (18/9/2021) oleh tim Basarnas, Sat Pol Airud Polres Buleleng dan Pokmaswas PP bersama nelayan Pemaron dengan menyisir TKP awal korban turun menyelam. Selama 1 jam lebih pencarian dilakukan baik menyisir dasar laut dikedalaman 30 meter maupun pemantauan diatas perairan dengan menggunakan perahu, kapal, ranber.
Pukul 09.56 wita tim ditengah mendapat informasi dari nelayan pantai Hotel Aneka Lovina, dilihat tabung mengambang dari timur ke barat, setelah didekati ternyata korban Puspada yang dicari diperairan Pantai Penimbangan. “Salah satu nelayan Lovina yang melihat tabung mengambang ditengah laut kemudian mengejarnya, korban tersangkut kakinya di karang. Tadi dari jam 8 pagi terlihat ngambang, ternyata nyangkut dikarang kakinya,” ungkap Ketut Pipil, nelayan Lovina Pantai Hotel Aneka.
Adanya informasi telah ditemukan korban, tim yang masih penyisiran di pantai Penimbangan kengarah ke pantai hotel Aneka memastikan kalau mayat tersebut korban bernama Puspada alias Moyo. Setelah benar korban kemudian di bawa dengan mobil Ambulan ke rumah duka Desa Pemaron, keluarga korban mengiklaskan kepergian Moyo dan tidak dilakukan Autopsi.
Kepala Basarnas Buleleng Dudik di TKP Hotel Aneka Dusun Banyualit Desa Kalibukbuk dikonfirmasi nenerangkan, bahwa dari Basarnas Pos Sar Buleleng, tadi dapat informasi dari Kalaksa BPBD Buleleng ada warga hilang saat menyelam dengan menggunakan alat daiving belum kembali.
“Basarnas meluncurkan 9 Rescuere dan alat selam dan mencari korban, tadi tiga titik penyelaman, ditemukan tadi saat kita pencarian di PP oleh nelayan lovina di perairan pantai hotel Aneka Lovina,” ujar Dudik.
Kasat Polairud AKP Wayan Parta yang ikut turun melakukan pencarian di pesisir PP, mendengar info ditemukan korban di pesisir Desa Kalibukbuk langsung bergegas menuju TKP, kepada awak media menerangkan seijin Kapolres Buleleng,
“Tadi kita pagi langsung tindaklanjuti laporan tersebut pencarian menggunakan 1 Kapal yang ada di Pos Anturan dengan seluruh personil ada di PP, ada di kawasan Lovina. Dan tadi warga nelayan di pesisir Hotel Aneka menemukan korban, dengan kecelakaan laut ini kami himbau agar tetap waspada para daiving maupun nelayan lainya untuk selalu waspada dalam melakukan aktivitas dilaut harus memperhatikan situasi.
Korban diperkirakan kehabisan gas oksigen saat mengejar ikan buruanya dan berakibat buruk, tadi nelayan bernama pak Pipil menemukan yang bersangkutan dalam keadaan terapung. Sekali lagi kami ingatkan nelayan kalau beraktivitas tolong jangan bergerak sendirian paling tidak 3/4 orang, jika terjadi hal tidak kita inginkan cepat tertangani,”jelas AKP I Wayan Parta. Des