Headline

Kabid Bina Marga Akui Perbaikan Jalan di Klaten Terkendala Anggaran

1036
×

Kabid Bina Marga Akui Perbaikan Jalan di Klaten Terkendala Anggaran

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terkendala anggaran dalam memperbaiki seluruh akses jalan rusak yang tersebar di semua wilayah Kabupaten Bersinar. Total jalan yang mengalami kerusakan ada di sepanjang 140 kilometer.

Sedangkan total keseluruhan jalan di Kabupaten Klaten panjangnya mencapai 720 kilometer. Terdapat sekitar 80 persen jalan di Kabupaten Klaten yang masih dalam kondisi baik.

“Kalau total sepanjang jalan di Kabupaten Klaten itu mencapai 740 kilometer. Namun dari total jalan itu, yang dalam kondisi baik sekitar 80 persen,” kata Kabid Bina Marga Dinas PUPR Klaten, Suryanto, Senin (4/10/2021).

Menurutnya, semenjak pandemi tahun 2020 anggaran untuk infrastruktur banyak yang di refocusing sehingga hanya bisa menangani perbaikan sebanyak 5 ruas jalan.

“Kemudian, penanganan jalan di tahun 2021 ini justru semakin menurun yaitu cuma 2 ruas jalan. Itupun bersumber dari dana alokasi khusus pusat dan yang satunya dari bantuan keuangan provinsi,” sebutnya.

Karena itu, pihaknya mengaku, dana dari APBD Kabupaten Klaten sebesar Rp14,5 milyar sudah digunakan untuk bangunan fisik pemeliharaan jalan, jembatan serta bangunan perlengkapannya di seluruh Kabupaten Klaten.

Walau begitu, selama tahun 2021 pemeliharaan jalan sudah dilaksanakan dan telah mencapai sepanjang 60,6 kilometer, proyek yang ditangani bersifat pemeliharaan rutin.

“Nah, yang kita tangani itu bersifat pemeliharaan rutin berupa tambahan levelling dan eksisting. Selain itu dari total 720 kilometer jalan yang ada di Kabupaten Klaten.” tukasnya.

Selain itu, dia menyebut, di wilayah Kecamatan Manisrenggo telah menangani dua jembatan yaitu Kepurun I dan Kepurun II dengan penggantian aspal atas, pelebaran dan penggantian baja.

“Kemudian penanganan sekitar 25 penggantian gorong-gorong. Jadi prinsipnya yaitu optimalisasi anggaran dan layanan jalan yang bisa kita tangani. Untuk titik paling parah hingga saat ini di jalur galian C dan jalur evakuasi,” ungkap dia.

Suryanto menilai kurang tepat apabila jalur galian C tersebut diperbaiki, alasan dia, kalau hanya diperbaiki dengan pemeliharaan, selain karena sudah waktunya untuk peningkatan jalan, paling ideal harus dibangun dengan konstruksi beton sehingga lebih kuat. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *