Headline

Pembanguanan Vihara Karuna Sannano Sebuah Berkah Bagi WBP Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tangerang, Banten.

268
×

Pembanguanan Vihara Karuna Sannano Sebuah Berkah Bagi WBP Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tangerang, Banten.

Sebarkan artikel ini

Tangerang, Faktapers.id– Pembangunan Vihara Karuna Sannano yang berlangsung sekitar 10 bulan sejak peletakan batu pertama pada Kamis 11 Februari 2021 menjadi sebuah berkah bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tangerang, Banten.

Betapa tidak, kini para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Buddha itu dapat beribadah dan merenungkan diri atas kesalahan yang pernah diperbuatnya kepada Sang Hyang Adi Buddha di Rutan tanpa menghilangkan haknya.

Hal itu dibenarkan Kepala Rutan Kelas I Tangerang Fonika Affandi saat peresmian Vihara Karuna Sannano. “Ini berkat yayasan Manusaya dan Walubi yang telah melakukan pembangunan Vihara Karuna Sannano untuk warga binaan di Rutan Kelas 1 Tangerang”.

Vihara Karuna Sannano diresmikan oleh Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Banten dan Ketua Yayasan Manusaya.

“Saat ini pelaksanaan ibadah bagi saudara-saudara kita yang beragama Buddha dapat dilaksanakan sesuai dengan hak dan kebutuhannya,” ucap Fonika. Rabu (1/12).

Direktur Jenderal Bimas Buddha Kementerian Agama, Caliadi mengatakan berdirinya Vihara Karuna Sannano ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas keyakinan warga binaan yang beragama Buddha terhadap ajaran agama Buddha.

“Melalui kegiatan keagamaan nantinya warga binaan dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan keimanan dan kebaktian serta menumbuhkan sebuah kesadaran sehingga dapat memberikan kontribusi positif, rukun, damai serta harmonis dilingkungan manapun berada,” jelas Caliadi.

Ditempat yang sama, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Banten Nirhono Jatmokoadi menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini bisa meningkatkan sinergi antar instansi serta organisasi.

“Diharapkan agar ini terus dilakukan secara berkesinambungan. Untuk ke depannya kita berharap dapat memberikan support yang baik kepada warga binaan sehingga ketika sudah bebas akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” harap dia.

Selain meresmikan Vihara Karuna Sannano juga dilakukan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten yang diwakili Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Banten serta Ketua Yayasan Manusaya.

Hadir dalam peresmian Delapan Orang YM Bhikkhu Sangha dipimpin oleh YM Bhante Kanit Sannano Mahathera dan Suhu Pu Shan, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha Kementerian Agama RI, Pembimas Buddha Provinsi Banten, Kepala Divisi Pemasyarakatan Hukum dan HAM Banten, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Kepala Lapas Ciangir, Komandan Rayon Militer Tigaraksa, Kapolsek Tigaraksa dan Ketua Yayasan Mustika Nusantara Jaya (Manusaya).

Perlu diketahui, sebelumnya pada acara peletakan batu pertama pembangunan Vihara Karuna Sannano. Ketua Pembina Yayasan Mustika Nusantara Jaya (Manusaya) Hendra menyampaikan bahwa progress pembangunan vihara ini adalah berkat sokongan baik secara materiil maupun moril dari para donatur yang telah membangkitkan rasa welas asih.

“Selain vihara, Bhante Khanit berkenan untuk membantu berdirinya sebuah klinik kesehatan yang dana pembangunannya mencapai sekitar Rp 800 juta, dimana nantinya dapat di gunakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Rumah Tahanan Kelas 1 Tangerang,” ucapnya melansir WARTALIKA.id, Kamis, (11/2/2021).

Wasekjen DPP Walubi YM. Bhiksu Samantha Kusala atau Suhu Pushan menambahkan bahwa betapa pentingnya vihara fisik untuk dapat digunakan membangun vihara hati dalam setiap individu, karena sejatinya batin yang terlatih akan menjadi kediaman luhur layaknya sebuah vihara.

“Seperti kita diketahui, bahwa vihara merupakan sarana tempat ibadah bagi umat Buddha untuk melaksanakan puja bhakti dan juga ritual keagamaan. Dengan adanya vihara dilingkungan Rutan ini diharapkan warga binaan yang ada disini bisa melaksanakan kegiatan positif baik secara ritual maupun pendalaman ajaran Budha Dharma,” ujarnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *