Headline

Menko Polhukam Minta Anak Bangsa yang Menempuh Pendidikan di LN Tak Lupa Pulang 

330
×

Menko Polhukam Minta Anak Bangsa yang Menempuh Pendidikan di LN Tak Lupa Pulang 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta semua anak bangsa yang menempuh pendidikan di luar negeri agar tidak lupa kembali pulang ke Indonesia, membangun masyarakat, membangun peradaban bangsa. Hal ini ditegaskan Mahfud saat memberi arahan secara virtual pada peraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Senin (6/12).

“Pergilah menuntut ilmu, timbalah pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin. Jadilah orang hebat! Tetapi ingat, Anda harus memastikan diri kembali pulang untuk membangun masyarakat, membangun negeri, dan membangun peradaban bangsa ini. Bangsa dan negara ini menunggu pengabdian anda untuk bersama-sama mewujudkan era keemasan,” papar Mahfud.

Dalam acara bertema “Refleksi Merah Putih: Aku Pergi Untuk Kembali” ini, Mahfud juga mengingatkan para penerima LPDP agar terus berjuang membangun negeri dan mampu menjadi benteng negara dalam melawan korupsi.

“Jangan meniru perilaku orang-orang koruptif dalam bekerja. Bekerjalah secara tertib dan profesional,” tegas Mahfud.

Acara berlangsung hangat dan penuh keakraban. Beberapa perwakilan penerima beasiswa LPDP diberi kesempatan bedilog langsung dengan Menko Polhukam Mahfud MD.

Salah satu penerima beasiswa LPDP Program Magister Public policy University of Melbourne bertanya, apa yang harus dilakukan, jika suatu saat dirinya berhadapan dengan perilaku koruptif yang menurutnya mengakar di Indonesia.

“Prof Mahfud tadi menyampaiakan, kita harus kembali ke Indonesia dan tidak boleh masuk dalam perilaku yang koruptif. Tapi sering kali ketika kita kembali ke Indonesia, tidak dipungkiri kita dikelilingi orang-orang yang koruptif, apa yang harus kita lakukan ketika berada disituasi seperti ini?” tanya Rani yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Islam Indoensia ini.

Menyikapi perilaku koruptif di Indonesia, Mahfud mengakui perilaku tersebut masih ada dan hal tersebut harus diatasi bersama. Namun, lanjut Mahfud, seiring dengan berjalannya waktu, Indonesia terus berbenah, semakin terbuka dan transparan.

“LPDP adalah bagian dari pemerataan pendidikan melaui persaingan yang sehat. Nah, kalian sekarang sedang berada di dalam situasi dimana negara terus memperbaiki diri. Kalian punya tugas untuk mebawa proses ini ke arah yang sudah ditentuakan peta jalannya menuju tahun 2045,” Jawab Mahfud sembari meminta generasi muda tetap optimis.

Mahfud meminta para penerima beasiswa LPDP ini, dapat memanfaatkan kesempatan yang telah diraih dengan sebaik-baiknya serta menekuni bidang ilmu yang sedang di dalami.

“Anda semua harus mempelajari sebanyak mungkin di bidang keilmuan yang ditekuni, serta sikap dan perilaku positif yang mampu mendukung kemajuan. Namun identitas ke-Indonesia-an dan nilai kebangsaan harus tetap dipegang teguh. Kadang kala ada yang mengalami sindrom inferior, seolah kita berada di bawah negara lain, khususnya negara Eropa. Apapun yang berasal dari sana dianggap pasti benar. Hal ini tentu tidak benar karena setiap masyarakat memiliki akar nilai dan budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Mahfud meminta sebagai anak bangsa tidak boleh minder apapun latar belakang keluarganya. Ia menceritakan pengalaman dirinya, dari anak pesantren yang bercita-cita menjadi guru agama dengan latar belakang keluarga yang sederhana, hingga mampu menjadi guru besar hukum tata negara dan mendapat kesempatan mengabdi untuk negara.

“Kalian pergi dengan merah putih, harus kembali dengan merah putih. Musuh anda adalah hawa nafsu anda sendiri,” pungkas Mahfud. Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *