Bogor, faktapers.id – Dodi Setiawan (21), menjadi salah satu dari puluhan siswa Budoshin Jujitsu Indonesia Provinsi Jawa Barat yang menjadi siswa putra terbaik dalam Uji Kenaikan Tingkat (UKT) sabuk berwarna dan sabuk hitam (DAN 1&2) dan Gashuku tahun 2021 yang digelar Minggu, (19/12/2021).
Sebelumnya, Dodi tak menyangka bahwa dirinya mendapat predikat siswa putra terbaik dalam UKT sabuk berwarna dan sabuk hitam (DAN 1&2) dan Gashuku tahun 2021 tersebut. Sebab ia merasa hanya menerapkan sikap disiplin diri dan keseriusan dalam setiap latihan dan arahan yang diberikan dari para pelatih.
“Alhamdulillah, saya merasa terhormat. Namun, predikat siswa terbaik yang diberikan ini merupakan amanah untuk terus membawa harkat, martabat dan nama baik Budoshin Jujitsu Indonesia. Semoga predikat siswa terbaik ini membawa saya pada sikap untuk lebih disiplin lagi dalam berlatih dan bisa menjadi prestasi awal menuju karir profesional saya selanjutnya sebagai atlit nasional Budhoshin Jujitsu Indonesia,” tutur Dodi Setiawan usai acara Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Provinsi Jawa Barat Budoshin Jujitsu Indonesia Periode 2021-2024 yang berlangsung di Pendopo Villa Diga Park dikawasan Perempatan Jalan Baru Tajurhalang, Kalisuren, Bogor, Jawa Barat, Minggu, (19/12/2021).
Dodi, yang berlatih BJJI sejak usia 7 (tujuh) tahun dan peraih juara 2 (dua) pada kejuaraan Jujitsu tingkat Jawa Barat tahun 2018 ini berharap, BJJI bisa mencetak atlet-atlet yang berprestasi yang bisa membanggakan daerahnya, klubnya masing-masing yang kemudian bisa mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional.
Sementara itu, guru besar sekaligus Sensei BJJI, Muhtar Waesaleh berpesan kepada para siswa lainnya untuk terus menjaga adab dan harga diri dari kenaikan sabuk, terutama Dodi sebagai siswa putra terbaik yang kini menggunakan sabuk hitam. Sebab, hal tersebut tak bisa dinilai dengan uang.
“Jadikanlah kalian yang terbaik. Karena ini nilainya mahal dan tak bisa dihargakan dengan uang. Kalian bisa membeli sabuk warna merah, kuning hitam atau apa saja sesuka kalian di pasar. Sekali lagi ini tak bisa dihargakan dengan uang,” jelas Sensei Muhtar waesaleh sebelum menyematkan sabuk hitam ke pinggang Dodi.
Menurut Sensei Muhtar, tugas dan tanggung jawab yang diemban Dodi semakin besar. “Dodi, selamat datang di dunia ‘Black Belt’. Jaga harga diri kamu ada disini, evaluasi harga dirimu supaya kedepannya bisa menjadi pembelajaran buat temen-temen yang lain,” tambah Sensei Muhtar.
Ditempat yang sama, Ketua Umum Budoshin Jujitsu Indonesia, Irvan Hutabarat mengatakan kepada seluruh siswa Budoshin Jujitsu Indonesia untuk terus miningkatkan disiplin dan keseriusan berlatih sehingga kelak bisa menjadi pribadi mandiri yang berkarakter baik dan memajukan Budoshin Jujitsu Indonesia.
Selain Dodi, Ketua Pelaksana Panitia UKT sabuk berwarna dan sabuk hitam (DAN 1&2) dan Gashuku tahun 2021, Agung Arisanto juga memberikan predikat siswa terbaik putri kepada Mira Almas Widya Sonata dan siwa terfavorit kepada Zakira (5).
Pada UKT atau tes kenaikan sabuk berwarna dan sabuk hitam (DAN 1&2) dan Gashuku tahun 2021 ini, disaksikan oleh Ketua Umum Budoshin Jujitsu Indonesia, Irvan Hutabarat, Ketua Budoshin Jujitsu Indonesia Provinsi Jawa Barat, Dwi Kusuma Adi Laksono, Ketua Dewan Pembina dan Penasehat Pengurus Provinsi Jawa Barat BJJI, Adli Bahrun, Guru Besar BJJI, Muhtar Waesaleh dan Nabiro Hutabarat serta Ketua panitia pelaksana kegiatan Uji Kenaikan Tingkat (UKT) sabuk berwarna dan sabuk hitam (DAN 1&2) dan Gashuku tahun 2021 BJJI Provinsi Jawa Barat, Agung Arisanto. Her