Singaraja, Faktapers.id -Meskipun dengan cara dan penekanan yang berbeda model pencarian Tuhan dalam tradisi menjalankan keyakinan dala beragama.
Perjalanan menuju Tuhan tersebut adakalanya yang bisa diartikulasikan, ada pula yang tidak bisa. Fenomena menarik yang perlu dipetik dari pengalaman spiritualitas keagamaan adalah ajaran sebagai ekspresi kasih yang mendalam. Di sinilah titik temu spiritualitas agama-agama, di mana ending-nya adalah komitmen ajaran sosial dan budaya.
Tradisi shalat dalam Islam, Hindhu dan umat lainya, perjalanan menuju Tuhan dalam Katolik Barat adalah identik dengan sembahyang dalam spiritualitas Kristen Protestan.
Menurut KDR (Kadek Doni Riana) yang belakangan ini santer akan menuju Den Bukit 1 pada pemilu 2024 di Buleleng, Natal 2021 dan Tahun baru 2022 sangat dinilai berbeda, pasalnya para umat beragama dihadapkan dengan situasi Pandemi (Covid-19) yang melanda hampir 2 tahun namun berkat kebesaran tuhan berbagai hari raya umat beragama dapat dilalui dengan aman.
Kadek Doni Riana yang lahir di Buleleng, serta memiliki dedikasi yang tinggi dan sering menyentuhkan bantuan sebagai rasa syuhkur kepada Tuhan Yang Maha Esa mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun baru 2022, kepada awak media Selasa (21/12) mengungkapkan,
“Jadikan lah hari raya Natal sebagai bagian dari momen spiritual, bagi umat Kristiani merayakan kelahiran Yesus. Lahirnya Yesus menggambarkan kasih Tuhan bagi dunia. Natal menjadi saat yang tepat memperbaiki diri dengan Tuhan dan sesama. Bagaimana hidup kita dapat menjadi berkat untuk banyak orang,”ujar KDR.
Pandangan ini bisa mempertinggi kesadaran akan kesucian hidup dan memperdalam apresiasi terhadap derajat segala sesuatu yang hidup sebagai pantulan Tuhan
Sementara bagi umat Kristiani, natal merupakan ibadah hari raya gereja yang terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam karya penyelamatan Yesus Kristus atas dunia dengan segala isinya,
lanjut Doni Riana, “Bagaimana momentum bersejarah ini bagi umat beragama mampu direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari dengan bersama-sama saling introspeksi dan memperbaiki hubungan yang harmonis dan lebih dari itu memperbaiki citra religiusitasnya,”tandanya
Untuk menuju ke arah kedamaian dan keutuhan umat, maka keadilan harus terus diperjuangkan.
“Oleh sebab itu dalam momentum baik bagi umat beragama ini sangat tepat untuk dilakukan kerja sosial, membangun komitmen bersama bagi terewujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara secar adil dan damai,”jelas KDR. ds